Helloo!!! tekan bintang dulu sebelum membaca biar nggak kelupaan!!
Selamat membaca!!
🎀
"Ra!!" pekik Azka saat melihat adiknya itu yang baru saja turun yang masih menggunakan piyama tidurnya.
"Hmm," sahut Ara.
"Lo hari ini nggak masuk kampus kan?" tanya Azka, membuat Ara hanya mengangguk, hari ini jadwal mata kuliah sedang kosong untuk itu membuatnya sangat senang.
"Berhubung lo nggak ada kerjaan, beliin gue seblak dong di depan." ucap Azka
"Dih, sendiri aja sono, gue mau pergi ama temen." jawab Ara, memang benar hari ini bukan berarti tidak masuk kampus, Ara dan ketiga sahabatnya telah janjian untuk pergi shopping di mall.
"Yaelah, durhaka lo sama abang sendiri."
"Ck, yaudah sini mana." ucap Ara dengan sangat terpaksa, melihat itu Azka pun dengan senang hati memberikan selembar uang merah kepada Ara.
"Kembaliannya untuk gue." lanjut Ara dengan segera keluar dengan menggunakan piyama tidurnya. Rambut yang ia cepol asal tidak mengurangi kecantikan diwajahnya itu.
Azka terus menghela nafas ketika berhadapan dengan adiknya itu, matanya melihat adik bungsunya yang baru saja turun.
"Heh bocah, mau kemana lo udah rapi bener." ucap Azka dengan menatap secara intimidasi adiknya itu, sedangkan yang ditatap pun tidak menunjukkan rasa takutnya melainkan ikut menatap abangnya dengan tatapan sinis nya.
"Mau jalan-jalan sama papah." ucapnya dengan menjulurkan lidahnya.
"Wah gak sekolah yah lo. Bolos kan? Gue aduin guru lo yah."
"Apasih bang, kok cerewet, Adit mau pergi beli perlengkapannya untuk acara sekolah besok." ucap Edwar yang baru saja turun dan langsung menggenggam tangan anaknya itu.
"Tuh denger, abang jadi cerewet deh." ejek Adit, membuat Edwar tertawa melihat tingkah anaknya itu.
***
Ara kini sedang mengantri seblak di depan komplek rumahnya, sebenarnya ia malas untuk mengantri kalau bukan untuk kakaknya itu, apalagi mengingat kejadian kemarin bahwa Azka siap untuk mendukungnya.
Flashback
"Gue bakal bantu kalau lo turutin kalau gue nyuruh lo."
Ingin menolak, tapi ia juga tidak mau disuruh-suruh apalagi sama Azka sendiri, menurutnya sangat ribet.
"Yaudah gue nggak mau bantu kalau lo ada masalah sama kak Dara." ucap Ara membuat Azka melotot kan matanya.
"Eh kok gitu sih Ra."
"Yah habisnya lo seenaknya aja, gue kan adek lo Kak."
"Iya-iya, yaudah gimana?sekali-sekali gapapa dong."
"Yowes, kalau lo seenaknya gue nyuruh kak Dara mutusin aja lo hahah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin Love ( segera Terbit )
Teen FictionAssalamuallaikum wr. wb. sebelum baca alangkah baiknya follow akun wattpad ini NO PLAGIAT ❌ Kisah ini diambil dari kisah nyata seseorang 80℅ dan sisanya hanya tambahan fiksi belaka. Cover : by. pinterest penasaran sama kisahnya! ayokkkk bacaa!