tiga puluh enam 🍓

33 2 0
                                    

Votmen jangan lupa ya!

Tandai typo!


°°°°

Kini keesokan harinya, para remaja bersiap kembali pulang. Akan tetapi, kesialan menimpa mereka, yang sejak tadi sibuk mencari kunci motor yang entah berada dimana.

"Taroh dimana sih?" tanya Jiya dengan kesal.

Bahkan mereka hampir frustasi mencarinya.

"Cari baik-baik, pasti ada, masa kuncinya jalan sendiri." terang Ara dengan tenang.

Gadis itu bahkan sejak tadi senyam senyum sendiri, ketika Fadel menyuruhnya memakai sepatu miliknya.

"Baper kan lu?" bisik Kaila.

Ara hanya tersenyum salting, bahkan wajahnya memerah akibat perlakuan cowok itu , ia bahkan rasa setiap perlakuan cowok itu hal biasa pun dapat membuat perasaannya senang.

"Nah itu ada!" pekik Fibran dengan emosi, ketika melihat Fadel mengeluarkan benda yang mereka cari sejak tadi.

Kunci motor yang hilang tiba-tiba, kini berada didalam tas milik Fadel sendiri.

"Sumpah, gue periksa nggak ada tadi anjing!" umpat Fadel, membuang kunci itu ke tanah seolah emosi seperti dipermainkan oleh benda sekecil itu.

Semua bahkan melongo melihat kunci yang hilang berada didalam tas Fadel sendiri, apa benda itu sengaja mempermainkan mereka? sudah 1 jam lebih mencari.

"Dah, ayok balik, udah ketemu kan." lerai Ara, yang ingin tertawa melihat muka kesal yang tercetak jelas diwajah mereka.

Kini Ara berjalan kearah Fadel, "Kak, lo pakai aja deh ini, masa lo nggak pakai alas kaki. Lagian sendal gue udah ketemu."

Fadel mengarahkan pandangannya ke kaki Ara yang menggunakan sepatunya, "Gue kira nggak muat dikaki lo," ucapnya dengan terkekeh.

Merasa tersindir gadis itu, hanya mencibir kesal. "Lo nyinggung gue?"

"Nggak, ayok naik,"

Ara lantas naik ke jok motor, sebelum itu pergerakannya terhenti ketika, Fadel dengan cepat membungkuknya badannya untuk membuka stan motor untuk gadis itu.

"Silahkan tuan putri," ucap Fadel seolah-olah menyambut gadis itu untuk segera naik dijok motornya.

Dengan senang hati, gadis itu naik dengan bertumpu pada tangan cowok itu.

Sepertinya hari ini, hari yang menjadi favoritnya, berjalan mengelilingi kota bersama cowok yang ia sukai, sudah menjadi keinginannya sejak dulu.

Perjalanan mereka dimulai dari Malino, tujuannya singgah ke air terjun yang berada di kota itu.

"Air terjun ketemu jodoh"

Membaca papan nama yang ada di situ, membuat gadis itu berdoa, semoga ia bisa kembali kesini dengan harapan yang ia inginkan.

Para remaja itu asik bermain air, setelah mengambil momen sebagai kenangan bahwa mereka pernah berada ditempat itu.

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang