tiga puluh tiga 🍓

41 2 0
                                    

Halo, harap vote dan coment ya!


Sang surya mulai menampakkan cahaya yang muncul dibalik awan. Cuaca pagi ini sangat sejuk itulah yang dirasakan oleh ke empat gadis itu. Yang sudah bersiap dengan pakaian joogingnya masing-masing.

Hari ini mereka memutuskan untuk joging ke taman Kota.

Ara yang sudah ngos-ngosan sembari menyerka keringat di dahinya, kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.

"Haus banget," gumam Ara, hingga sebuah botol air mineral berada didepan wajahnya, dengan senyum sumriang gadis itu langsung mengambilnya dan meminumnya hingga tandas, tanpa melihat siapa pemberi nya.

"Ahh segar banget, thanks yah Jiya." ucapnya dengan senyuman manisnya, hingga suara deheman mampu membuatnya terdiam.

"Ekhem,"

Ara berbalik dan melihat seorang lelaki yang berdiri disampingnya bahkan lelaki itu mampu menghalau cahaya matahari yang terkena wajahnya.

"Eh, air ini punya lo?" tanya Ara dengan sedikit tidak enak.

"Nggak, itu air untuk lo Ra," jawab cowok itu tanpa senyuman sedikit pun.

Mendengar namanya disebut, seketika Ara terkejut, dari mana pemuda itu mengetahuinya.

"Hah? Lo ngomong apa tadi?" tanya Ara ulang dengan menunjukan jarinya didepan muka cowok yang lebih tinggi darinya.

"Nggak ada pengulangan." jawabnya dengan ketus.

Hal itu membuat Ara maju dan menunjuk muka cowok itu lagi, "Coba ulang sekali lagi pas di akhir."

Cowok itu tidak bergerak sedikit pun, hingga membuat tubuh mereka sangat dekat, "Ra, Ara." Jawaban yang mampu membuat Ara melototkan matanya.

"Hah! Lo tahu nama gue!!" pekik Ara, membuat cowok itu mengangguk setuju.

"Lo siapa? kok tahu nama gue? emang kita pernah ketemu? sejak kapan? gue nggak tahu," deretan pertanyaan mampu membuat cowok itu tersenyum tipis, sangat tipis bahkan Ara tidak mengetahuinya.

Dari arah belakang, ke tiga gadis yang tidak lain, Kaila, Jiya dan Nanda memperhatikan Ara yang sedang mengobrol dengan seorang cowok.

"Tuh Ara ngomong sama siapa dah?" tanya Kaila dengan penasaran.

Jiya memicingkan matanya, postur tubuh seperti tidak asing untuknya, seketika ia mengingat cowok yang mengantar Ara kemarin.

"Ih itu cowok yang nganterin Ara kemarin." ucap Jiya dengan yakin bahkan gadis itu berlari mendekat ke arah Ara, dan di ikuti oleh Kaila, Nanda.

"Ayok jawab! Lo tahu nama gue dari mana? kita pernah ketemu?" tanya Ara lagi.

"Eh Ra, sabar, lo jadi bahan perhatian semua orang loh." ucap Jiya yang datang sembari mengelus bahu sahabatnya.

Kaila yang datang pun lantas terkejut ketika melihat cowok yang dimaksud Jiya.

"KAK DAREN!!!" pekik Kaila dengan histeris bahkan gadis itu langsung menubruk tubuh cowok itu.

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang