empat puluh satu🍓

13 0 0
                                    

Haloow! gimana nih! udah sampe daerah mana saja yang baca?

Follow akun wattpad ini yuk
follow juga akun instagram author @sukmayyea
Votmen jangan lupa ya sengkuu💗

🎀

Di gedung besar, malam ini tepat hari kelahiran gadis manis itu, memakai dress putih sebatas lutut, dengan di sampingnya terdapat lelaki tampan siapa lagi kalau bukan Fadel. Keduanya menghadiri acara pernikahan Daren.

"So beautiful," ungkap Fadel dengan sungguh membuat wajah gadis itu bersemi merah merona, dengan malu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Gausah gombal, gue lagi malas sama lo kak, lo lupa hari ini hari gue ultah," jawab Ara dengan sedikit jutek, merubah gaya bahasanya serta membalikkan badannya, kesal, membuang sang empuh merasa bersalah.

"Maaf, Ra aku nggak lupa,"

"Trus?!"

Fadel menelan salivanya gugup ia lupa gadis itu berulang tahun hari ini, sejak pagi Ara mendiamkan dirinya. "Yaudah abis dari sini kita jalan, terserah kamu mau kemana aja,"

"Hm,"

"Jangan marah dong , udah cantik gini masa marah terus," pujinya, berharap gadis itu luluh dengannya.

"Tahu ah," Ara meninggalkan Fadel berjalan sendiri, membuat Cowok itu menghela nafasnya, setelah itu berlari mengejar gadisnya , berusaha menyamakan langkah kakinya.

Memasuki gedung megah, berlapis perak membuat mata siapa saja yang menatap gedung itu terpana akan keindahannya.

"Wow, kalian datang juga akhirnya," sapa Daren dengan setelan jas mewahnya, menyambut Fadel dan Ara.

Fadel mengulurkan tangannya dan disambut baik oleh Daren, "Senang bisa hadir di acara Lo,"

"Cewe lo mana?" tanya Fadel kepada cowok itu yang dibalas oleh Daren dengan senyum tipis

"Oh ada," jawabnya

"Gue yang senang lo berdua bisa hadir,"

"Hai, Ra," sapa Daren mengulurkan tangannya, sebelum Ara menjabat tangan itu, Fadel lebih dulu menggantikan tangannya.

"Dia juga senang bisa hadir,"

"Ck, posesif lo, gue maunya jabat tangan gadis cantik ini,"

"Fuck," umpat Fadel merasa kesal, ketika Daren menatap penuh kagum, gadisnya.

"Cewe gue lagi mode singa, lo nggak usah deket deket," ungkap Fadel merangkul Ara dari samping, Ara hanya memutarkan bola matanya malas.

Daren terkekeh, seolah ia paham sedang ada perselisihan, ia mempersilahkan keduanya untuk masuk dan duduk di tempat yang sudah disiapkan untuk tamu undangan khusus.

Sembari menunggu acara itu dimulai , Fadel masih saja membujuk Ara yang entah kenapa gadis itu belum juga luruh.

"Kamu mau apa?" tanya Fadel dengan sabar.

"Nggak tahu," jawab Ara yang sibuk memainkan ponselnya.

"Deketan sini,"

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang