Sebelum baca tekan bintang dulu yah!!
Tandai typo
Selamat membaca
Semoga selalu suka💕
🎀
°°°
Sudah hampir sore, Azka melirik arlojinya mencari keberadaan Ara yang tidak kunjung ia temukan, kemudian pikirannya menuju toilet, apa mungkin Ara berada disana. Segera ia melangkahkan kakinya menuju toilet wanita. Seolah tebakannya benar.
"Raa!! Araa!! Lo dimana?" Teriak Azka, masa bodo ia ditatap aneh oleh semua orang, yang terpenting adalah adiknya.
Ara yang berada didalam toilet pun seketika terusik dari tidurnya, ia tertidur dipintu dengan menelungkupkan mukanya di lipatan tangannya. Kala mendengar suara yang sangat familiar masuk di Indra pendengarannya.
"BANGG!! ARA DI DALAM, PINTUNYA KE KUNCII!!!" teriak Ara, membuat Azka yang berada di luar pun langsung menuju arah sumber suara itu.
"Lo menjauh, gue dobrak pintunya."
Ara pun menurut dan menjauh dari pintu itu, Azka mendobrak dengan dua kali pintu itu terbuka dengan kasar.
Meraup wajah adiknya,"Lo nggak apa-apa?"Tanya Azka.
"Ck, nggak kok, tapi pintunya rusak njir."
Beberapa staf keamanan datang ke arah toilet. Membuat Azka menatap mereka dengan marah. "Kalian gunanya apa? Kalau fasilitas di toilet ada kerusakan seharusnya lebih di jaga agar nggak ada yang sampai kejebak gini."
Para staf pun hanya menunduk dan meminta maaf. "Maaf tuan, kami akan segera memperbaiki."
Azka pun mengeluarkan beberapa lembar dan ktpnya, ia tidak lupa untuk mengganti rugi.
Setelah itu ia menarik Ara untuk segera pulang, karena hari sebentar lagi akan menampakkan senjanya.
****
Di perjalanan, Azka fokus menyetir sedangkan Ara menyandarkan kepalanya di kaca mobil melihat suasana indah kota disaat senja ingin datang.
"Raa.." panggil Azka.
Ara pun menoleh, menunggu Azka untuk menyelesaikan ucapannya.
"Lo liat Fadel sama..." belum sempat Azka menyelesaikan ucapannya kini terpotong dengan cepat oleh Ara.
"Airin.." Ara menghela nafas, ia memikirkan kejadian tadi, bagaimana sayangnya Fadel kepada Airin terlihat dari cara cowok itu menatapnya bahkan memperhatikan Airin penuh cinta.
Azka pun mengulurkan tangannya untuk mengucap kepala adiknya itu. "Udah, lo nggak usah pikirin."
Ara hanya mengangguk, tanpa menjawab. Ia kembali menatap jalan yang ramai akan penduduk kota saat ini.
"Senja cantiknya yah Bang." ucap Ara dengan tiba-tiba.
"Hmm.."
"Gue mau jadi seperti senja deh, datangnya membawa semua orang bahagia dan perginya membawa keindahan yang menakjubkan."
Azka tidak mengerti maksud dari Ara. Akan tetapi, ia tahu gadis itu sedang berdebat dengan perasaan dan logikanya.
30 menit perjalanan kini mereka telah masuk diarea rumah yang mewah terlihat elegan dengan tatanan bangunan desain yang ditata oleh arsitektur yang profesional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin Love ( segera Terbit )
Teen FictionAssalamuallaikum wr. wb. sebelum baca alangkah baiknya follow akun wattpad ini NO PLAGIAT ❌ Kisah ini diambil dari kisah nyata seseorang 80℅ dan sisanya hanya tambahan fiksi belaka. Cover : by. pinterest penasaran sama kisahnya! ayokkkk bacaa!