empat puluh 🍓

33 0 0
                                    

ALOW!! MASIH SETIA NUNGGUIN GA!?

yuk, sebelum lanjut, follow dulu akun ini
vote dan coment jangan lupa ya sengkuu🤍

°°°°

Menghabiskan 28 jam perjalanan menuju Amerika. Kini Pesawat yang ditumpangi Fadel dan Ara, segera akan mendarat.

"Welcome to Los Angeles," suara dari Microphone pesawat menggema, menandakan bahwa kini telah mendarat dengan selamat.

"Hei, bangun Ra, kita udah nyampe," bisik Fadel dengan pelan, membuat gadis itu terusik dan terbangun.

Ara merenganggan otot-ototnya, badannya terasa pegal, mengucek matanya, melihat dari jendela pesawat, ternyata mereka sampe dijam 1 dini malam.

"Ayok," ajak lelaki itu, menggengam tangan Ara dengan erat agar tidak menjauh darinya.

Ara mengikuti, walau matanya masih ingin tertutup, ia mengeratkan jaket tebalnya, karena ia tahu diluar akan sangat dingin.

"Welcome, and happy holidays," ucap salah satu pramugari ketika keduanya baru keluar dari pintu pesawat.

"Thanks You," balas Ara dan Fadel dengan sopan.

Kini keduanya berjalan untuk mengambil koper yang mereka bawa, setelah itu tujuannya Apartement yang sudah dipesankan khusus mereka berdua oleh Daren.

"Kita mau kemana kak?" tanya Ara yang bersandar dibahu Fadel.

Fadel yang masih fokus nyetir , kini menatap gadis disampingnya yang sedang memejamkan matanya, tidak heran ini masih jam 1 dini, gadis itu pasti ingin tertidur.

"Apartement, tidurlah, nanti kalau udah sampai aku bangunin," ucap Fadel, mendengar itu Ara pun mengangguk itu adalah perintah untuknya.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit kini mereka telah memasuki area Apartement yang sangat luas, mobil sport itu memasuki loby bawah. Fadel melirik jam tangannya, memarkirkan mobil.

Mobil yang mereka gunakan juga, sudah disiapkan untuk bisa mereka gunakan setibanya di Amerika.

Melihat gadisnya yang terlelap, membuat cowok itu tidak tega untuk membangunkannya. Melepas seatbelt membuka pintu mobil dan beralih membuka pintu bagian Ara berada, dapat ia lihat wajah damai gadis itu ketika sedang terlelap. Tanpa sadar cowok itu tersenyum, menggulung lengan kemeja sampai batas siku, kemudian menggendong gadis itu ala bridal style dengan hati-hati tanpa membuat gadisnya terusik.

Membuka pintu Apartement. kemudian masuk kedalam, membaringkan gadis itu setelah membukakan sepatu putih milik Ara, menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh Ara, dan menyalakan Ac dengan kedinginan sedang.

Sebelum cowok itu keluar, ia mengecup kening Ara dengan lembut. "Night bocilku."

Sebelum akhirnya ia berjalan keluar kamar dan menutup pintu itu dengan pelan. Ia memutuskan untuk satu Apartement dengan gadis itu, ia tidak mungkin meninggalkan Ara sendiri. Ia juga tidak akan melakukan hal di luar nalar, ia menjaga gadisnya dengan sungguh. Walaupun Fadel lelaki normal akan tetapi sudah tugasnya untuk menjaga Ara.

Hingga dering ponsel berbunyi. melihat nama yang tertera membuatnta berdecak kesal.

"Lo akhir-akhir ini sering hubungi gue. Curiga lo homo." sarkas Fadel dengan melontarkan kalimat itu, membuat disebrang sana terkejut akan ucapan yang baru saja ia dengar

"Bangsat, gue mau nikah, masih sempat juga lo ngomong gitu." Balas Daren

Fadel terkekeh, "Mana tahu lo pindah haluan, secara gue ganteng,"

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang