enam belas🍓

53 9 0
                                    

Hellow!! Sebelum membaca jangan lupa tekan bintang.

Vote, coment dan antusias kalian bakal bikin author semangat untuk update tiap hari.

Tandai typo!
Ramaikan disetiap paragrafnya.

Selamat membaca all!🤍

🎀

Seorang gadis yang duduk di sofa sembari memegang buku ditangannya, pikirannya kembali berputar semenjak pulang dari kediaman rumah Fadel.

Menutup bukunya dan memilih memejamkan matanya sejenak, melirik jam di dinding ternyata sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan gadis itu belum juga ngantuk.

Flasback.

"Sorry buat perasaan lo sakit,"

Terdengar suara yang sangat ia kenali. Ara tahu itu siapa, Fadel.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Ara tanpa melihat ke arah cowok itu, matanya hanya fokus ke depan.

Fadel menghela nafasnya, memilih duduk di samping gadis itu. "Ini kan rumah gue, jadi berhak kemana saja." lanjutnya dengan sedikit terkekeh, cowok itu berusaha mencairkan suasana ketika rasa canggung tiba-tiba hadir.

Mendegar perkataan Fadel, membuat Ara melirik pada sosok itu, melihat senyum tipis membuatnya meraup mukanya perlahan.

"Hmm, tapi kenapa lo ninggalin cewek lo didalam."

"Ada bunda sama yang lain."

"Terus lo kenapa ke sini?"

"Samperin lo," jawab Fadel dengan cepat tatkala melihat wajah gadis itu.

Ara mencerna ucapan yang keluar dari mulut cowok itu, terbengong sendiri, ia heran kenapa sikap cowok itu sangat plin plan.

"Aneh." sanggah Ara.

Fadel hanya mengeritkan keningnya, "Aneh kenapa? Salah gue nyamperin sepupu gue sendiri?" tanya Fadel.

Mendengar kata, sepupu yang terucap dari mulut cowok itu, seakan membuatnya kembali tersadar.

"Salah, dengan lo gitu kak, kadang rasa harap gue makin bertambah. Dengan lo ingatin dengan status sepupu selalu buat gue kadang mau mundur tapi selalu gagal." Batin Ara dengan melirik dari samping.

"Oh, nggak" ucapnya berbanding terbalik dengan apa yang ia rasakan.

Setelah itu hanya ada keheningan, masing-masing dengan pikirannya sendiri.

"Hmm, Raa.. " panggil Fadel dengan pelan.

Ara yang mendengar itu hanya berbalik menunggu Fadel kembali bersuara.

"Kalau semisalnya gue minta lo buat hapus perasaan lo ke gue gimana?" tanya Fadel sembari menatap Ara.

Mendengar itu membuat telinga Ara seketika berdegung, dadanya tiba-tiba terasa sesak. Apa cowok itu menyuruhnya untuk mundur saja?

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang