tujuh belas🍓

50 9 0
                                    

Seperti biasa sebelum baca tinggalkan jejak dengan tekan bintang ya.

Coment, vote dan antusias kalian semua bakal bikin author lebih semangat untuk update.

Tandai typo! Dan ramaikan disetiap paraghraf

Selamat membaca all
Semoga selalu suka yah, Aamiin!
🤍🤍🤍

🎀

Parkiran, salah satu tempat perkumpulan mereka setelah matakuliah hari ini telah selesai, berbincang bahkan sampai merosting apapun yang mereka lihat secara fakta membuat jokes hingga tertawa bersama.

"Hahah anj!! Nggak salah tapi salah,"  tawa Aprian ketika mendengar ucapan Jiya,

Yudi yang menjadi bahan rosting mereka hanya mengumpat serapah nama mereka.

"Udah nggak usah dibahas sialan."  desis Yudi menatap tajam teman-temannya.

"Lain kali kalau dijalan raya nggak usah berdampingan motornya, sampe klakson di belakang nggak didengar." Kata Kaila dengan terkekeh.

"Klakson seperti bunyi kentut tuh aja yang nggak guna." balas Yudi tidak mau kalah.

"Eh kalian nggak mau balik."tanya Ara, ia jadi teringat untuk mengambil motornya.

"Rencana kita mau ke permandian, lo pada nggak mau ikut?" tanya Gifar.

"Gue nanti aja deh, ada urusan, mau ngambil motor dirumah temen." ucap Ara, rumah teman yang ia maksud adalah Aldy, sebenarnya ia sangat malas akan tetapi cowok itu bilang motornya ada dirumahnya.

"Yahh, kok lo nggak ikut, ayo dong Ra," bujuk Jiya ia ingin sekali ikut begitupun yang lainnya.

Kalau satu nggak ikut akan sangat kurang afdol.

"Gue udah janji mau ngambil sekarang." balas Ara.

Kaila yang mendengar itu berpikir sejenak. "Yaudah kita anterin trus sekalian deh jalan."

Ara berpikir sepertinya tidak terlalu buruk, sekarng baru jam stengah 11.

"Oke." Jawab Ara membuat teman-temannya tersenyum, kini mereka memutuskan untuk mengantar Ara terlebih dahulu untuk mengambil motornya.

Sebelum jalan, Ara mengirimkan pesan kepada cowok itu.

Aldy.

Gue mau ke rumah lo ngambil motor.

Tidak lama kemudian pesan itu terbalas.

Gue tunggu, soalnya mama gue nanyain lo

Melihat pesan itu membuat Ara menghela nafas, ia ingin menghindari cowok itu akan tetapi kenapa selalu membuat ia ketemu.

****

Di tempat lain, seseorang yang baru saja menerima pesan dari gadis yang bisa dibilang masa lalunya hanya tersenyum sendiri sejak tadi.

"Bang, lama-lama gila loh dari tadi senyum-senyum sendiri, liat apa sih."  tanya Mama-Aldy,  Windi.

Mendengar ucapan Mamanya, Aldy datang menghampiri wanita itu yang masih memakan celemek. Ia yakin mamahnya abis masak.

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang