tiga puluh tujuh🍓

31 2 0
                                    

Votmen jangan lupa ya

Tandai typo!

°°°°

2 tahun setelah kejadian itu, Ara tidak pernah komunikasi dengan Fadel.

Ara hanya menatap room chat terakhir mereka. Lalu menyerka air matanya, rindu terus bersemayam.

Gadis itu duduk di tepi pantai sembari melihat matahari terbenam.

"Gue masih nunggu," gumamnya, setelah itu Ara bangkit untuk pulang, karena sebentar lagi malam akan tiba.

***

Ditempat lain, seorang lelaki sedang duduk bersantai di teras rumah yang ia tempati.

Setelah 6 bulan kemarin ia berada di Mahosi kini setelah 6 bulan itu ia berada di Jayapura. Untuk mengambil pendidikan yang ia ditempatkan disana.

Melihat undangan pernikahan mantan kekasihnya bersama seseorang yang dulu ia kenali. "Sangat plottwits." gumamnya dengan terkekeh.

Suara dering ponsel berbunyi di atas meja, mengalihkan pandangannya. Mengambil ponsel itu nomor yang ia tidak kenali masuk.

"I think you have accepted the invitation," ucap seseorang dari sebrang sana dengan menggunakak aksen Inggris yang sangat fasih.

"Ya, of course" jawab Fadel dengan nada pelan.

"Gue harap lo datang, nggak sendiri."

"Maksud lo?" tanya Fadel.

"Come with your woman"

Mendengar itu membuat Fadel terpikir akan satu nama yang akhir-akhir ini mengisi kepalanya.

Melihat kalender yang berada tidak jauh darinya.
"Sebentar lagi," gumamnya.

Mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana.

Terima kasih sudah menunggu, bersabarlah sedikit lagi.

****

"Serius amat neng," goda Kaila yang melihat Ara sedang serius menatap layar laptopnya.

"Ya, lo pikir kita sudah semester akhir, yakali tetap santai-santai." jawab Ara.

Kini mereka telah menjalani kuliah sebagai mahasiswi yang sekarang tinggal selangkah lagi untuk menyelesaikan semuanya.

"Iya sih, eh gue takut ujian skripsi deh, gue takut nggak bisa jawab semuanya." ujar Kaila dengan lesuh

Pasalnya kedua gadis itu memilih konsentrasi pemasaran untuk jurusan yang ia ambil, sedangkan Jiya dan Nanda dan yang lainnya yang tidak lain Yudi, Aprian, Gifar dan Oky mengambil Sumber Daya Manusia.

Akan tetapi, mereka tetap mempunyai waktu untuk ketemu dan sharing-sharing.

"Nggak usah takut, intinya lo pahami aja apa yang lo teliti."

Mendengar itu membuat Kaila bersandar pada dinding kamar Ara. Menghembuskan nafasnya. Lalu gadis itu terpikirkan akan satu hal.

Cousin Love ( segera Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang