.
.
.Pagi menyambut, Aiden menggeliat pelan, membuka matanya dan telah menyadari kalau kejadian semalam bukanlah mimpi. Aiden masih mendapati Alea terlelap dengan membelakanginya dan segera memeluknya, mengecup kepalanya, menciumi tengkungnya dan berbisik
"Selamat pagi sayang."
Alea hanya menggeliat pelan, kemudian Aiden mengecupi bahu belakang Alea membuat Alea terbangun dan berbalik ke arah Aiden
Aiden menatap teduh Alea dan perlahan Alea membuka matanya saat merasakan jemari Aiden meraba pipinya.
"Apa tidurmu nyenyak?" sapa Aiden
Alea mengangguk dengan tersenyum blushing dan mencoba menarik selimut saat menyadari tubuhnya masih polos tanpa pakaian.
"Apa kau sudah lama bangun?" Tanya Alea membelai pipi Aiden
"Tidak, sama sepertimu, aku baru saja bangun. Kau baik-baik saja kan? Apa itu masih sakit?" Tanya Aiden dan Alea menggeleng
"Sepertinya aku harus bergegas mandi." Ucap Alea berusaha bangun untuk beranjak menuju kamar mandi, namun tiba-tiba ia merasakan pinggangnya sedikit pegal
"Aw... Pinggangku." Keluh Alea sambil memegang pinggangya dan mempertahankan selimutnya untuk menutupi tubuh polosnya.
"Kau tidak apa-apa Alea?" Ucap Aiden mendekat dan mencoba meraba pinggang mulus Alea yang masih polos
Alea sedikit tersentak saat Aiden merabanya, begitu juga Aiden yang blushing karena menyadari istrinya masih tanpa pakaian.
"Maaf." Ucap Aiden
"Maaf untuk apa? Kau tidak berbuat salah." Ucap Alea
"Karena sepertinya semalam aku terlalu bersemangat, hehehe." Sahut Aiden dengan terkekeh dan mengacak rambutnya
"Ya kuakui, mungkin selama ini kau berhasil menahan hasratmu." Sahut Alea yang membuat Aiden ingin mengusilinya lagi
Aiden kembali mendekati Alea dengan meraba pinggangnya dan mengecup punggung juga bahu Alea dengan memeluknya dari belakang.
"Bagaimana kalau kita libur saja hari ini, aku ingin seharian bersamamu, atau kau mau jalan-jalan?" Ucap Aiden dengan terus mengecupi bahu belakang Alea
"Kau kan harus ke kantor." Kilah Alea
"Ayolah.. aku kan ingin berduaan dengan istriku." Ucap Aiden berasalan
"Lebih baik kita segera mandi." Pinta Alea namun Aiden masih terus mengecupi punggung hingga tengkuk Alea dan jemarinya mulai bermain di dada Alea.
Menyadari Alea yang menikmati cumbuannya, Aiden pun menyahut
"Apakah boleh kalau aku memintanya sekali lagi sebelum kita mandi? Karena reaksimu itu sudah membangunkanku." Pinta Aiden kemudian merebahkan badan Alea dan menatap penuh hasrat kedua bola mata Alea
Alea tersenyum dan melingkarkan tangannya di pundak Aiden.
"Apa ini lampu hijau?" Tanya Aiden tersenyum
"Sepertinya aku tidak bisa menolaknya, berikan aku sebanyak kau mau suamiku." Balas Alea dan Aiden tersenyum puas
"Sepertinya mulai hari ini, kau tidak akan bisa lepas dariku." Goda Aiden
Dan pergumulan pasutri itu pun dimulai lagi
.
.
.Aiden membantu menggosok punggung Alea dengan berendam air hangat di bath up.
"Apa sudah merasa lebih baik?" Sahut Aiden dengan mengguyur punggung Alea.
"Iya... Terima kasih sayang." Balas Alea kemudian berdiri dan menuju shower.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/304166476-288-k919449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden & Alea
Romance[Warning 21+] Ibarat simbiosis mutualisme, pernikahan itu mereka lakukan demi untuk memajukan bisnis masing-masing. Mereka adalah Aiden dan Alea Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Dan akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan yang selalu di...