.
.
.Beberapa hari setelah unggahan statement Favian nampaknya benar-benar sangat membantu Aiden dan Alea meredakan rumor tersebut.
Meski sebenarnya tidak sedikit juga dari pelanggan Alea yang masa bodoh dengan rumor tersebut.Sosial media Alea maupun kafe ramai dengan berbagai tag, entah hapus rumor murahan lah, berita bohong lah, dan banyak lagi. Pastinya Alea merasa senang dan sangat berterima kasih pada Favian.
.
.Siang ini Favian harus segera kembali mengingat sudah seminggu lebih ia meninggalkan pekerjaannya. Alea juga Aiden pun menyempatkan menemuinya di bandara sebelum penerbangannya.
"Terima kasih telah membantu kami." Ucap Aiden pada Favian diikuti anggukan Alea.
"Sama-sama, aku ikut senang bisa membantu kalian. Bahagia selalu ya." Ucap Favian
"Hati-hati Favian, aku berharap kau juga selalu bahagia." Ucap Alea
Favian tersenyum kemudian mendekati Aiden dan berbisik
"Kau harus menjaga Alea, karena bagaimanapun aku masih memiliki perasaan padanya. Kau beruntung memilikinya."
"Apa itu sebuah ancaman?" Balas Aiden tertawa kecil.
"Hahaha... bahagia selalu ya kalian." Balas Favian tertawa kecil
.
.
."Haa lega rasanya." Gumam Alea
"Aku merasa berterima kasih sekali padanya. Semoga dia segera menemukan tambatan hatinya. Karena wanita yang berada di sampingku ini hanya milikku seorang." Gombal Aiden sambil melirik Alea
"Apa sih... Ayo buruan antar aku ke kafe." Sahut Alea dengan merangkulkan tangannya ke lengan Aiden.
"Siap Bu Aiden." Goda Aiden
.
.
.Aiden menyandarkan badannya di kursi kerjanya dan mulai berkutat dengan file-filenya. Namun entah kenapa hari ini ia merasa gusar karena merasa merindukan Alea dan kembali mengingat malam intim bersama Alea
"Haa kenapa aku jadi tidak bisa fokus begini hanya karena Alea. Apakah memang seperti ini rasanya pengantin baru?" Gumam Aiden mencoba fokus kembali ke file-filenya
"Lebih baik aku pulang awal saja, aku sudah tidak sabar ingin memeluk Alea." Gumamnya lagi dengan blushing
.
.Alea nampak sibuk membereskan dapur sampai-sampai tidak menyadari kepulangan suaminya. Aiden menghampiri Alea dan memeluk Alea dari belakang dengan sesekali mengecupi sisi leher Alea
"Aiden, kenapa kau selalu membuatku kaget." Keluh Alea
"Sayang kau sudah selesai kan? Bolehkah aku memintanya sekarang? Aku sangat menginginkannya." Bisik Aiden dengan terus mengecupi leher juga tengkuk Alea. Bahkan tangannya mulai bergerilya di perut Alea.
"Iya tapi ini kan masih sore, bukannya lebih baik kau mandi dulu sambil menungguku selesai menyiapkan makan malam." Balas Alea
"Aku sudah tidak tahan sayang.." Rengek Aiden membuat Alea luluh
Alea membalikkan badannya dan menatap intens kedua bola mata Aiden. Melihat wajah tampan Aiden yang benar-benar memohon membuat Alea tak berdaya menolaknya. Alea merangkulkan kedua tangannya di pundak Aiden
"Apa ini lampu hijau?" Tanya Aiden dan Alea hanya tersenyum menggoda
Tanpa aba-aba, Aiden langsung menyerbu bibir Alea dengan berjalan membimbing Alea menuju ruang tengah seraya tangannya dengan gesit meloloskan pakaian Alea. Alea menyambut ulah suaminya dengan melepaskan kancing kemeja Aiden satu persatu. Sementara bibir sepasang suami istri tersebut tetap saling bercumbu. Aiden telah berhasil melucuti pakaian Alea
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden & Alea
Romance[Warning 21+] Ibarat simbiosis mutualisme, pernikahan itu mereka lakukan demi untuk memajukan bisnis masing-masing. Mereka adalah Aiden dan Alea Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Dan akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan yang selalu di...