.
.
.Penyelidikan terus berlanjut. Namun Aiden merasa tidak puas dengan hasil yang diungkapkan oleh polisi. Aiden benar-benar tidak yakin jika kejadian itu murni kecelakaan mengingat pelaku hanya mengaku karena lalai dalam berkendara.
Karena perasaan duka masih menyelimuti Aiden juga Alea. Alea terus menyalahkan dirinya atas kejadian itu. Melihat kondisi Alea membuat Aiden belum bisa untuk meminta Alea mengenali si pelaku, barangkali orang yang sama dengan yang menguntit Alea.
.
.Rasa ketidakpuasan dengan hasil penyelidikan polisi, Aiden terpaksa meminta orang-orang sewaannya untuk menyelidiki lebih lanjut dengan memutuskan menemui keluarga pelaku, berusaha mencari tau apakah motifnya benar-benar karena ketidaksengajaan.
.
.Meski Aiden telah berusaha melakukan investigasi sendiri kepada keluarga pelaku, namun masih belum ada progres. Rasa curiga menyelimuti Aiden hingga dirinya memutuskan untuk bertemu langsung dengan istri pelaku sampai berhasil mendapatkan titik terang dari kejadian tersebut.
Setelah desakan yang diberikan Aiden pada keluarga pelaku, istri pelaku pun mengaku jika sebenarnya suaminya hanya disuruh seseorang untuk mencelakai Alea, bahkan mengakuinya jika selama ini sering menguntit Alea. Namun istri pelaku tersebut sama sekali tidak tau dan tidak kenal siapa yang menyuruh suaminya.
Aiden nampak kesal dan emosi. Dirinya tau dan bisa menyimpulkan jika semua ini pasti ulah pak Surya. Aiden pun meminta istri pelaku untuk menemui suaminya dan membujuknya supaya mengungkapkan semuanya secara jujur pada polisi.
"Tt..ttapi... keluarga saya akan terancanm Pak jika kami mengungkapkannya." Ucap istri pelaku.
"Kami akan menjamin keselamatan keluarga Anda, bila perlu Anda bisa pindah dari rumah ini, kami juga siap menanggung finansial keluarga Anda, asalkan Anda mau bekerja sama dengan kami. Kami sudah kehilangan bayi kami karena ulah suami Anda, Anda juga memiliki anak kan? Pastinya Anda bisa merasakan seperti apa perasaan kami, khususnya perasaan seorang ibu yang kehilangan bayinya." Bujuk Aiden.
Istri pelaku pun menyetujuinya.
.
.
.Setelah satu bulan akhirnya pelaku mengungkapkan yang sebenarnya pada polisi. Dan benar adanya, semua mengarah ke pak Surya.
Penyelidikan demi penyelidikan terus dilakukan hingga akhirnya pak Surya ditetapkan sebagai tersangka utama atas kecelakaan yang menimpa Alea. Sialnya bagi pak Surya, kecurangan yang pernah dilakukannya pada perusahaan Aiden juga terungkap.
.
.
."Ternyata benar semua ulah Surya. Saya merasa bersalah pada Alea pak Leo karena sudah melibatkannya. Saya tidak pernah membayangkan akan membuat hatinya hancur. Mungkin dia menyesal telah mencintai saya." Ungkap Aiden.
"Semuanya sudah terjadi, jangan menyalahkan diri sendiri. Saya yakin bu Alea tidak pernah berpikiran seperti itu." Hibur pak Leo
.
.
.Tiga bulan sejak kematian bayinya, Alea masih banyak diam
Sore itu selepas makan malam berdua, Aiden duduk di sofa ruang tengah dengan memantau saham perusahaannya lewat tab nya. Alea mendekati Aiden, meletakkan secangkir kopi panas untuk Aiden di meja. Meski tidak banyak bicara, Alea tetap melayani Aiden seperti biasanya. Menyadari Alea hendak berlalu begitu saja selepas meletakkan secangkir kopi, Aiden dengan sigapnya menarik tangan Alea.
"Duduklah sebentar, kita lama tidak mengobrol." Ucap Aiden dan Alea menuruti ucapan Aiden dengan duduk di samping Aiden.
"Aku mohon kau berhenti menyalahkan dirimu sendiri karena sumber salah sebenarnya adalah diriku, maaf... aku sungguh-sungguh minta maaf. Aku memintamu menikah denganku demi ambisiku, namun kenyataannya kita justru saling jatuh cinta, aku sama sekali tidak pernah membayangkan jika pada akhirnya akan mengancam keselamatanmu. Kau pasti telah menyesal mencintaiku." Ungkap Aiden tak ada balasan dari Alea, hanya isakan sesenggukan yang terdengar dari Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden & Alea
Romance[Warning 21+] Ibarat simbiosis mutualisme, pernikahan itu mereka lakukan demi untuk memajukan bisnis masing-masing. Mereka adalah Aiden dan Alea Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Dan akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan yang selalu di...