Anniversary

22 3 0
                                    

.
.
.

Setelah satu minggu mengurus persiapan bulan madunya, Aiden telah memantapkan mengajak Alea berbulan madu ke Maldive.

"Alea pasti senang dengan kejutan ini." Gumam Aiden sambil membereskan meja kerjanya.

"Sepertinya aku harus lembur sebelum kutinggalkan berbulan madu, setidaknya saat aku serahkan ke pak Leo nantinya tidak begitu membebaninya." Gumamnya lagi.
.
.

Sudah 3 hari ini Aiden lembur di rumah, kadang sampai ketiduran di ruang kerjanya hingga dini hari.

Aiden menghabiskan kopi buatan Alea kemudian melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam lebih. Alea yang masih menonton TV pun menghampiri suaminya dan melingkarkan kedua tangannya di pundak Aiden

"Apa kau akan terus-terusan lembur?" Tanya Alea

"Malam ini yang terakhir sayang, aku janji besok tidak ada lembur lagi." Jawab Aiden masih serius menatap layar laptopnya sementar Alea masih bergelayut.

"Begitu ya? Jadi malam ini kau akan mengabaikanku lagi? Ya sudah terserah kau saja deh." Balas Alea kemudian keluar meninggalkan Aiden

Aiden menatap kepergian Alea dan bergumam

"Apa dia marah?" Gumam Aiden kemudian mematikan laptopnya dan mengejar Alea ke kamar
.
.

"Sayang apa kau marah?" Bisik Aiden di telinga Alea yang nampak berbaring menyamping membelakanginya.

Alea hanya terdiam, mencoba untuk tidur. Aiden berusaha ikut masuk ke selimut Alea dan memeluknya dari belakang dengan menciumi rambut Alea dan berusaha mencium sisi ceruk leher Alea.

"Tidurlah, besok aku ada undangan kuliah umum." Ucap Alea sambil berusaha memejamkan mata.

"Istriku sayang tidak marah padaku kan?" Bisik Aiden lagi kemudian Alea membalikkan badannya dan menatap suaminya

"Kenapa aku harus marah?" Ucap Alea

"Karena aku lembur." Jawab Aiden.

"Aku tidak marah, hanya sedikit kesal saja karena beberapa malam terakhir ini kau membiarkanku tidur sendiri." Keluh Alea.

"Maafkan aku istriku. Kemarilah.." Balas Aiden memberikan kode untuk Alea tidur di pelukannya.

Alea membenamkan wajahnya di tubuh Aiden dan seperti biasa menghirup dalam aroma tubuh Aiden yang sangat ia sukai.

"Besok anniversary kita, aku ingin kita makan malam di luar, ada sesuatu yang akan kutunjukkan padamu." Bisik Aiden

"Apa itu?" Tanya Alea dengan menatap wajah suaminya.

"Ada deh, tidak akan surprise jika aku bilang sekarang." Jelas Aiden

"Kau ini membuatku penasaran saja." Keluh Alea

"Dari pada kau terus penasaran, lebih baik kita tidur." Kilah Aiden dan Alea pun merapatkan pelukannya.
.
.
.

[Keesokannya]

Jam menunjukkan pukul 10 saat pak Leo memasuki ruangan Aiden

"Selamat siang Pak Aiden, ada berita bagus Pak." Sapa pak Leo

"Ada apa Pak Leo?"

"Ijin ekspor kita sudah keluar Pak." Jelas pak Leo

"Benarkah? Wah ini akan jadi surprise untuk Alea. Terima kasih pak, kita harus persiapkan proses selanjutnya. Oya hari ini saya ijin pulang lebih awal." Sahut Aiden.

"Baik Pak siap." Balas pak Leo

Aiden langsung menghampiri Alea di salah satu kampus tempat Alea mengisi kuliah umum.

Aiden & AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang