Awal mula

105 7 0
                                    

Please LIKE after reading. Maaf jika banyak typo
.
.
.

"Mb Alea tau tidak, sudah beberapa hari ini pria tampan itu datang kemari, dan selalu datang di awal kita baru saja buka cafe. Kalau dilihat dari penampilannya sepertinya bukan orang sembarangan." Ucap Ninis salah satu kru cafe milik Alea

"Kau ini suka sekali memperhatikan pengunjung, sampai-sampai kau lebih hapal siapa saja yang kemari dari pada aku." Kilah Alea

"Masalahnya mba, dia hampir mencoba semua menu kita, dan seperti vloger-vloger yang hendak mereview makanan itu lho mbak, tapi anehnya dia tidak membawa kamera, dan dilihat dari penampilannya juga seperti orang kantoran gitu mb." Jelas Ninis lagi.

"Ah kau ini terlalu berlebihan, harusnya kita bersyukur dan senang karena dapat pelanggan baru, orang kaya pula." Celetuk Alea.

"Eh mba...orangnya kemari." Ucap Ninis dan Alea bergegas masuk.

"Mari ada yang bisa kami bantu kak? Apa kakak ingin memesan take away?" Sapa Ninis

"Ah tidak, saya hanya ingin memesan 1 cangkir kopi lagi dengan varian yang berbeda." Pinta si tamu.

"Baik akan kami buatkan kopi spesial cafe kami dengn racikan langsung pemilik cafe kami, dijamin kakak menyukainya." Jelas Ninis lagi

"Oke, berapa mba?" Tanya tamu

"18 ribu kak." Balas Ninis

Pria itu kembali duduk dan menunggu kopi pesanannya.

Setelah pesanan tiba dan pria tersebut menikmatinya, sementara Alea dan Ninis memperhatikan gerak-gerak si pria dari jauh.

"Tuh mba lihat kan, dia sangat menikmati." Ucap Ninis

"Iya ya, sepertinya dia sedang mencoba-coba menu dan sangat menghayati sekali. Ah sudahlah, aku mau masuk dulu, ayo kita kerja lagi." Ucap Alea

Semakin siang, cafe Alea semakin ramai. Pagi, siang bahkan malam, pria tersebut terus datang ke cafe Alea.
.
.
.
***

Sementara di sebuah rumah mewah nampak keluarga kecil yang hanya terdiri dari ayah dan anak sedang menyantap makan malam mereka.

"Gimana perkembangan perusahaan Den?" Tanya pak Bisma, ayah Aiden

"Lancar ayah, hanya saja Aiden ingin anak perusahan ayah yang diambil alih pak Surya kembali ke kita. Maka dari itu Aiden berusaha menciptakan produk baru yang lain dan menarik namun belum dapat ide. Tapi sejak beberapa terakhir Aiden mengunjungi kafe Alea, Aiden tertarik dengan kopinya. Mungkin jika Aiden bisa membuat kopi dengan brand kita, kita bisa kembali mendapatkan saham kita yang dipegang pak Surya." Ungkap Aiden.

"Sudahlah, ayah sudah tidak mengharapkannya, lebih baik seperti ini dari pada kita bermasalah kembali dengannya. Lagipula saham di sana tidak ada apa-apanya dengan perusahaan kita." Jelas Pak Bisma

"Tidak ayah, Aiden tetap akan berusaha mengambil kembali hak kita. Ayah terlalu mempercayai orang yang jelas bukan siapa-siapanya kita." Keluh Aiden dan ayahnya hanya terdiam, kemudian menyahut kembali

"Bagaimana kau bisa ke kafe Alea?"

"Awalnya karena sering menikmati menu catering Alea di kantor, Aiden pun iseng mengunjungi kafenya dan mencoba beberapa menu di sana, ternyata banyak menu lezat. Memangnya sejak kapan ayah bekerja sama dengan catering Alea? Tanya Aiden

Pak Bisma pun menjelaskan awal mula bisa kerja sama dengan catering Alea.

Sewaktu Pak Bisma memulai mendirikan AI Food and Beverage tidak ada satupun catering yang mau bekerjasama malayani kebutuhan karyawan ayah Aiden karena merasa harga yang diminta sangat murah. Maklum perusahan AI belum sebesar sekarang, namun saat itu justru catering Alea yang datang menawarkan kerjasama. Pak Bisma pun merasa sangat terbantu karena ada catering yang mau melayani dengan harga yang telah disepakati keduanya dan kerjasama itu telah berjalan sudah lebih dari 20 tahun.

Aiden & AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang