RUMOR

33 3 0
                                    

.
.
.

"Apa yang harus kita lakukan Pak?" Tanya pak Leo

"Tidak ada pak Leo, semalam saya sudah menghubungi rekan saya yang ada di sistem informasi daring untuk membantu menghapus berita tersebut, meskipun kemungkinan sudah ada yang menyebarkan dan mengunggah ulang." Jelas Aiden

"Apa perlu kita menanggapi berita tersebut?" Tanya pak Leo lagi

"Tidak perlu. Kita pura-pura saja tidak menyadari, kita tunggu sampai ada yang mengkonfirmasi langsung atau berdampak serius pada produksi kita, baru kita bertindak. Mereka hanya ingin memancing reaksi kita sekaligus ingin menjatuhkan nilai saham kita. Yang saya khawatirkan hanya kafe Alea, karena bisa saja akan berpengaruh." Jelas Aiden lagi.

"Maaf pak mungkin pertanyaan saya di luar topik dan sedikit lancang." Tanya pak Leo

"Kenapa?" Balas Aiden

"Apa Pak Aiden dan Bu Alea sudah melangkah lebih jauh sebagai sepasang suami istri. Karena saya pribadi sangat mengharapkan seperti itu." Ucap pak Leo dan Aiden tersenyum

"Begitu ya? Menurut pak Leo bagaimana?" Aiden kembali bertanya

"Kenapa bapak malah bertanya. Saya kan bertanya sejauh mana hubungan Pak Aiden dan Bu Alea? Apa Bapak sudah.." selidik pak Leo tak melanjutkan dan Aiden mengerti maksud pak Leo

"Semoga saja yang pak Leo harapkan bisa terwujud ya. Karena sepertinya saya mulai jatuh hati pada Alea, kami memang sudah berkomitmen untuk melonggarkan batasan diantara kami, namun belum terjadi apa-apa diantara kami, saya tidak ingin buru-buru karena takut menyakiti Alea, saya akan menunggu sampai Alea siap dan mengungkapkan perasaannya." Jelas Aiden

"Jadi kontrak itu batal?" Tanya pak Leo

"Entahlah, saya akan mengikuti apapun keinginan Alea, yang penting dia nyaman dan bahagia. Jika nantinya dia menginginkan perpisahan dan itu akan menyakitkan saya sekalipun, saya harus lapang dada, karena itu sudah resiko saya akan langkah yang telah saya ambil." Ucap Aiden.
.
.
.

Satu minggu setelah berita forum keluar, Alea menyadari bahwa beberapa pengunjung kafenya mencari tau kebenaran berita tersebut. Meski Aiden sudah berusaha menghapus berita tersebut, namun cuplikannya sudah tersebar di sosial media. Sementara untuk situasi kantor, Aiden bisa menanganinya.

Alea pulang lebih awal dari biasanya, dan menyibukkan diri dengan menyirami bunga-bunga di halaman belakang yang lama tidak ia lakukan. Aiden yang baru saja pulang dari kantor segera masuk dan mencari Alea

"Baru jam 5 tapi Alea sudah menyiapkan makan malam, bahkan teh ku sudah mulai dingin. Jam berapa dia pulang?" Gumam Aiden mencoba mencari Alea dan mengetahui Alea sedang sibuk di halaman belakang.

"Lama sekali tidak melakukan ini, lumayan bisa menghibur dari kondisi kafe. Bunga-bunga yang segar bermekaran, rumput yang basah, ahh senangnya." Gumam Alea tidak menyadari Aiden telah menghampirinya dan bersiap untuk workout

"Kau sudah lama pulang?" Tanya Aiden dengan mulai memukul-mukul samsak.

"Ah kau sudah pulang, bagaiman bisa aku tidak mendengar mobilmu." Ucap Alea

"Apa kau melamun? Ada yang kau pikirkan?" Tanya Aiden mengkhawatirkan kafe Alea karena berita tersebut

"Kafe baik-baik saja kan? Karena tidak biasanya jam segini kau sudah santai di rumah." Jelas Aiden masih asik memukul samsaknya

"Iya aman, lancar, karena ini hari Selasa jadi tidak seramai weekend, aku ingin pulang lebih awal. Kangen dengan tanaman-tanamanku, sudah lama aku tidak melakukan ini." Jelas Alea

Aiden & AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang