.
.
.Alea mengaduk kopinya kemudian tiba-tiba tercium aroma parfum Aiden
"Hmm.... aku sangat menyukai wangi Aiden." Gumam Alea sambil memejamkan mata dan tak sadar Aiden sudah ada di sampingnya dengan terus menatapnya karena penasaran dengan sikap Alea tersebut.
Tanpa disadari Alea, Aiden meraih cangkir kopi yang baru diaduk Alea dan menyeruputnya. Kemudian berbisik di telingan Alea
"Apa kau mengigau?"
Alea pun tersadar dan kaget
"Aiden... Kau mengagetkanku tau. Sejak kapan kau di sini." Keluh Alea
"Lagipula kau mengaduk kopi sambil memejamkan mata dan senyum-senyum sendiri, dasar aneh." Ucap Aiden. Dengan kembali menyeruput kopinya.
Alea pun menatap Aiden dari atas sampai bawah
"Kau sudah rapi saja mau kemana?" Tanya Alea
"Ke kantor lah, menyiapkan proyek besar kita, karena besok kita akan berbulan madu, maka aku akan meninggalkan pekerjaan yang berat ini." Jelas Aiden sambil merapikan dasinya.
"Memang harus ya berbulan madu?" Tanya Alea.
"Hah kau menanyakannya lagi? Dan sepertinya ku tak perlu menjawabnya karena kau sudah tau. Lebih baik hari ini kau berkemas untuk besok." Jelas Aiden lagi kemudian duduk dan menyantap sarapannya.
"Apa aku boleh ke kafe sebentar?" Tanya Alea
"Terserah kau, kau masih ingat perjanjian kita kan? Aku tidak akan membatasi kesibukanmu." Jelas Aiden dan Alea mengangguk.
"Sepertinya setelah menikahimu, aku harus rajin berolahraga." Ucap Aiden
"Kenapa begitu?" Tanya Alea penasaran
"Karena aku akan lebih senang makan, apapun yang kau masak selalu enak, itulah kenapa tadinya aku senang sarapan di kafe."
"Halah itu kan karena kau ada maunya. Tapi terima kasih kau sudah memuji masakanku." Sahut Alea.
"Ya... Aku pergi dulu istriku." Goda Aiden lagi dengan kilat meninggalkan Alea sambil mengacak rambut Alea
"Apa sih, bikin salah tingkah saja." Gumam Alea
.
.
.
***Pagi di kantor Aiden, para karyawan kasak kusuk membicarakan Aiden yang nota bene pengantin baru. Sementara Aiden hanya tersenyum mendengar candaan di antara para karyawannya.
"Selamat pagi penganti baru." Goda Pak Leo
"Pak Leo sama saja dengan yang lainya. Suka ya menggoda pengantin baru." Ucap Aiden melepaskan jas kerjanya.
"Hahah bapak tau saja. Karena mereka penasaran dengan malam pertama bapak. Mereka benar-benar membayangkan keromantisan bapak dengan istri." Goda Pak Leo
"Apa sih.... bisa-bisanya kalian berpikiran kotor begitu." Keluh Aiden
"Ah bukan begitu pak, masalahnya kami kan tidak pernah melihat bapak bermesraan dengan wanita, otomatis penasaran kan bagaimana seorang Pak Aiden bermesraan dengan wanita, apalagi istrinya." Jelas Pak Leo lagi.
"Ah.. sudahlah, terserah kalian. Oya Pak Leo, karena besok saya dan Alea akan berbulan madu, maka berkas yang saya periksa hari ini saya pasrahkan ke Pak Leo." Jelas Aiden.
"Siap Pak."
.
.
.
***Pak Leo membantu memasukkan koper-koper Aiden dan Alea ke dalam mobil.
"Pagi Pak Leo, terima kasih banyak ya." Sapa Alea.
"Pagi Bu Alea, sama sama bu." Jawab Alea
"Kenapa panggil bu, saya lebih senang dipanggil mbak Alea." Keluh Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden & Alea
Romance[Warning 21+] Ibarat simbiosis mutualisme, pernikahan itu mereka lakukan demi untuk memajukan bisnis masing-masing. Mereka adalah Aiden dan Alea Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Dan akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan yang selalu di...