.
.
."Alea... Kau benar-benar ya.. lihatlah dirimu, kau sudah bisa nakal sekarang." Ucap Aiden terpesona kemudian mendekati Alea dan merapatkan pinggang Alea
"Lalu...?" Balas Alea dengan merangkulkan tangannya di pundak Aiden
"Kau harus bertanggung jawab dan aku akan menghukummu karena sudah berani menggoda suamimu. Bersiaplah sayang." Bisik Aiden di telinga Alea dan mengecupnya.
Aiden menempelkan keningnya di kening Alea dan mereka saling menatap mesra. Alea tersenyum mendengar ucapan suaminya kemudian Aiden mengecup bibir Alea dengan lembut
"Thank you for being here with me." Bisik Aiden saat menghentikan ciumannya
"Aku yang berterima kasih karena kau telah mencintaiku." Balas Alea membelai kedua pipi Aiden kemudian dengan berjinjit didaratkannya kecupan pada bibir Aiden
Alea semakin mengeratkan rangkulannya pada pundak Aiden hingga kecupan Aiden telah turun ke pundak Alea, mengecupi tulang selangka Alea, dan dengan bibirnya, Aiden berusaha menurunkan tali gaun tidur Alea membuat Alea merinding geli namun menikmatinya.
Aiden telah meloloskan pakaian yang menempel di tubuh Alea kemudian merebahkan Alea. Wajah Alea yang memerah penuh hasrat membuat Aiden semakin bergairah.
Aiden melepaskan kaosnya dan mendekati istrinya. Mulai mengecupi kaki Alea dan merayap semakin naik hingga paha Alea, kemudian Aiden berusaha melebarkannya dan memainkan jemarinya pada pusat tubuh Alea sementara kedua bibir pasutri tersebut saling melumat yang membuat Alea semakin kehilangan akal ingin meminta lebih dari Aiden. Aiden menghentikan ciumannya saat mengetahui Alea telah mendapatkan pelepasan pertamanya.
"Sayang apa kau akan terus menyiksaku?" Keluh Alea terengah
"Bukannya aku sudah bilang kalau aku akan menghukummu." Jawab Aiden yang terus bergerilya mengecupi perut datar Alea.
Alea meraih kedua pipi Aiden dan keduanya menatap syahdu
"Alangkah lebih baik kau segera menyelesaikannya."
"Aku kan ingin bermain-main dulu." Kilah Aiden kembali memainkan lidahnya di pusat dada Alea
"Nnghh... Aiden... hh..aahh..."
"teruslah mendesah, aku sangat menyukainya." Ucap Aiden
"Ahh..Aiden.. kumohon..."
"Kau sudah tidak sabar ya? Baiklah, aku akan memulainya." Bisik Aiden kemudian kembali mengecup bibir Alea
Aiden mulai memasukinya perlahan membuat Alea melenguh nikmat
"Heuk... Ah... Mmph..." Desah Alea
Aiden mencoba menarik tubuh Alea hingga duduk di pangkuannya.
"Kenapa kau menggoda sekali Alea." Bisik Aiden.
Bibir Aiden mulai menjelajah dari selangka dan mulai turun di bagian sensitif Alea dan kembalu memainkan lidahnya di sana membuat Alea semakin melenguh nikmat dengan berusaha menggoyangkan pinggulnya cepat hingga kembali mendapatkan pelepasannya.
"Alea.. kau benar-benar membuatku gila." Batin Aiden
Kini Aiden ingin menyusulnya dengan segera merebahkan tubuh Alea dan mendorong pinggulnya dengan ritme teratur dan pasti
"Aahh...." Desah keduanya saat sama-sama mendapatkan pelepasan
Alea merasakan cairan hangat Aiden telah mengalir dalam rahimnya
"Terima kasih sayang." Bisik Aiden dengan mengecup mata dan bibir Alea seraya menepiskan rambut yang ada di dahi Alea dan menatapnya mesra.
"Aku mencintaimu suamiku." Bisik Alea dan Aiden membalasnya dengan kecupan singkat
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden & Alea
Romance[Warning 21+] Ibarat simbiosis mutualisme, pernikahan itu mereka lakukan demi untuk memajukan bisnis masing-masing. Mereka adalah Aiden dan Alea Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Dan akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan yang selalu di...