.
.
.Aiden masih bergelayut manja memeluk Alea dari belakang yang tengah sibuk mencuci piring kotor
"Apa kau tidak menyadari sekarang jam berapa?" Celetuk Alea
"Iya aku tau, sekarang jam 6.30, sementara penerbanganku masih 1,5 jam lagi, dan perjalanan menuju bandara hanya 20menit, aku rasa masih ada waktu." Kilah Aiden panjang lebar
Alea berbalik menatap suaminya yang nampak memelas kemudian meraih kedua pipi Aiden
"Kau kan harus cek bagasi, nanti akan membuatmu terburu-buru. Segeralah, lagi pula pak Leo sudah menunggu." Jelas Alea dan Aiden hanya terdiam dengan wajah memelasnya.
"Baiklah aku akan memberikan ini." Sahut Alea lagi kemudian mengecup bibir Aiden
"Haa kenapa kau lakukan itu, itu hanya akan membuatku semakin enggan meninggalkanmu." Keluh Aiden melepaskan pelukan Alea
"Sudah ayo berangkat." Sahut Alea
Keduanya berjalan keluar, sementara pak Leo telah menunggu Aiden di luar
"Ah pak Aiden sudah siap?" Sapa pak Leo dengan sigap memasukkan koper Aiden.
"Semua berkas yang dibutuhkan sudah beres ya Pak?" Tanya Aiden
"Siap pak sudah beres semuanya." Jawab pak Leo
Aiden terdiam sejenak, berbalik kembali menuju ke arah Alea dan memeluk erat Alea
"Sayang aku akan sangat merindukanmu nantinya. Andai saja kau ikut." Ucap Aiden
"Aku juga akan merindukanmu, tapi kau bisa langsung menghubungiku begitu sampai nanti." Jawab Alea
Pak Leo hanya tersenyum mendapati pemandangan sepasang suami istri yang nampak kasmaran.
"Ehem... Kita bukan pergi untuk berperang kok Pak." Celetuk pak Leo membuat Alea tertawa kecil
"Ah.. pak Leo ini merusak suasana, seperti tidak pernah jadi pengantin baru saja." Sahut Aiden
"Bukannya Anda sudah hampir setahun menikah dengan bu Alea? Kenapa masih saja memganggap jadi pengantin baru sih? Hah.. sepertinya saya tau apa yang terjadi semalam." Goda pak Leo membuat Alea blushing dan Aiden pun menyahut
"Memang pak Leo itu sekretaris terbaik saya. Instingnya selalu tepat. Lagipula bagi kami setiap hari itu serasa pengantin baru, benar kan sayang?" Kilah Aiden membuat Alea blushing dan mengiyakan
"Ah jadi itu benar." Sahut pak Leo dengan menutup mulutnya seolah terkejut membuat Alea semakin merona
"Hei sudah-sudah... nanti terlambat. Kalian ini memang bapak-bapak yang tidak jelas." Sambung Alea
"Sampai jumpa sayang, aku akan menghubungi saat sampai nanti." Pamit Aiden sambil memasuki mobil.
"Semakin mesra saja Pak Aiden dan Bu Alea." Celetuk pak Leo sambil mengemudikan mobil
"Haa.. ternyata perkataan Pak Leo dulu benar, pada akhirnya saya jadi terpikat dan benar-benar jatuh cinta pada Alea. Rasanya berat untuk berjauhan sebentar saja darinya." Ungkap Aiden merona
"Saya juga senang akhirnya pak Aiden jatuh cinta, saya akan sangat menantikan penerus AI, semoga kabar baik itu segera muncul ya Pak." Sahut pak Leo membuat Aiden tersenyum malu
.
.
.[Kantor Pak Surya]
"Rumor itu gagal melemahkannya, bagaimana caraku bisa menghalangi kenaikan saham Aiden?" Gumam pak Surya
"Sepertinya aku harus fokus pada Alea saja." Gumam pak Surya lagi dengan senyum liciknya
Tak berapa lama, pak Surya telah sampai di kafe Alea, nampak Alea membantu beres-beres kafe
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden & Alea
Romansa[Warning 21+] Ibarat simbiosis mutualisme, pernikahan itu mereka lakukan demi untuk memajukan bisnis masing-masing. Mereka adalah Aiden dan Alea Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Dan akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan yang selalu di...