Ending

37 3 0
                                    

.
.
.

5 tahun kemudian

Perusahaan yang tadinya dikelola pak Surya kini jadi kantor cabang yang sebenarnya ia ingin Alea mengelolanya, namun Alea tidak bersedia. Alea lebih senang mengelola kafe dan cateringnya. Karena kini cateringnya sudah menguasai pasar di kotanya.

Namun berkat keahliannya meracik kopi, jika sebelumnya dikenal dengan kopi Alea, kini Alea menciptakan varian kopi baru yang ia namakan kopi sejoli. Karena kopi ini perpaduan antara taste favorit Alea dan Aiden.
.
.
.

Aiden sibuk memeriksa proposal partnership dengan sesekali melirik jam tangannya.

"Sudah jam 14.00, aku harus segera menjemputnya supaya tidak kena omelannya."

Aiden bergegas dan berpamitan pada pak Leo.

Tepat 20menit Aiden telah sampai di halaman parkir sebuah sekolah Taman Kanak-kanak.

"Syukurlah, aku tidak terlambat." Gumam Aiden segera keluar dari mobil.

Aiden sudah terbiasa mendapatkan tatapan beberapa ibu-ibu yang menjemput putra atau putrinya. Siapa yang tidak tau sosok Aiden? Pengusaha yang cukup dikenal dengan pesona ketampanan laki-laki matang berusia 40an tahun. Aiden yang ramah pada semua orang membuat orang-orang di sekitarnya respek terhadapnya.

Tidak ada 5 menit menunggu, Allarick putra Aiden dan Alea yang berusia 4,5 tahun keluar dengan berlari ke arah ayahnya dan membaur ke pelukan ayahnya.

"Ayah...."

"Hai kesayangan ayah, bagaimana sekolah hari ini nak? Apa menyenangkan?" Tanya Aiden dengan berlutut memeluk putranya.

"Iya ayah, Arick senang. Arick bermain susun balok dengan teman-teman dan Arick juga sudah bisa menggunting dengan rapi." Sahut Arick, begitulah dirinya menyebut namanya Allarick.

"Wah hebat dong. Ayah bangga... Oke sekarang kita jemput mama ya? Malam ini kita akan bikin barbequ." Sambung Aiden berdiri dan menggandeng tangan putranya.

"Asiiik..." Balas Allarick

" Balas Allarick

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Mobil Aiden telah sampai di kafe. Allarick yang lebih dulu turun segera lari memghampiri Alea.

"Sore tante Ninis." Sapanya kemudian menghampiri Alea disusul Aiden

"Hai Arick." Balas Ninis

"Sore Ninis." Sapa Aiden

"Sore pak Aiden." Balas Ninis

Kedua laki-laki tampan Alea pun menghampiri Alea. Terlihat diskusi asik di antara mereka. Setelah beberapa saat mereka bertiga berpamitan untuk pulang.
.
.
.

Malam menjelang, Aiden dan Alea mempersiapkan alat dan bahan untuk barbeque di halaman belakang. Allarick tak mau kalah membantu kedua orang tuanya.

Aiden sibuk memanggang daging dan alea menata snack juga minuman. Canda tawa dan obrolan hangat menemani makan malam keluarga kecil itu. Bahkan selesai makan malam pun mereka asik bercengkerama, bercanda dan bermain.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aiden & AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang