[Warning 21+]
Ibarat simbiosis mutualisme, pernikahan itu mereka lakukan demi untuk memajukan bisnis masing-masing. Mereka adalah Aiden dan Alea
Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Dan akankah pernikahan mereka menjadi pernikahan yang selalu di...
Alea sibuk menyiapkan kemeja kerja untuk Aiden dan memilih dasi yang dirasa cocok dengan kemejanya. Tak lama Aiden keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut basahnya dengan handuk.
"Kenapa sih akhir-akhir ini Aiden begitu tampan. Apa ini juga pembawaan hamilku lagi? Saat awal kehamilan aku sangat tidak menyukainya, sekarang kenapa berbanding terbalik seperti ini, di trimester terakhirku, aku bahkan semakin terpesona, apalagi melihat badannya yang bagus terekspose seperti itu, ditambah rambutnya yang basah, aah... Benar-benar deh aku semakin tergila-tergila dengan suamiku." Gumam Alea menatap suaminya lewat pantulan cermin
Sementara Aiden yang masih bertelanjang dada sibuk mengeringkan rambutnya dengan hairdryer hingga Aiden menyadari Alea menatapnya lewat cermin.
"Sayang kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Eh, maaf, aku memikirkan sesuatu." Balas Alea kemudian mendekati Aiden memberikan kemeja dan setelan jasnya.
Aiden meraihnya dan segera mengenakannya. Alea yang duduk di sisi tempat tidur masih intens menatap suaminya
"Hei, kau ini kenapa sih? Dari tadi menatapku seperti itu, apa ada yang aneh dariku?" Selidik Aiden penasaran
Alea yang sedikit blushing bangkit membantu mengancingkan kemeja suaminya dan menyahut
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa sih kau semakin tampan saja." Ucap Alea dengan nada sedikit kesal.
"Jadi itu yang membuatmu menatapku terus menerus? Bukannya harusnya kau senang memiliki suami yang tampan." Balas Aiden menggida dengan meraih kedua pipi Alea.
"Iya sih, tapi kau akan jadi pusat perhatian gadis-gadis cantik di luar sana, aku tidak mau." Keluh Alea kesal.
"Biarkan saja , lagipula aku hanya tertarik pada istriku yang cantik ini." Sambung Aiden
Alea berbalik menatap cermin besarnya sambil bolak-balik memperhatikan tubuhnya dengan mengelus perutnya yang besar
"Kau lihat perutku kan? Dengan perut besarku, aku nampak aneh, pakai baju apapun juga aneh, belum lagi jika nantinya aku punya stretch mark ataupun jadi gemuk." Keluh Alea
Aiden tersenyum mendekati istrinya, memeluknya dari belakang seraya mengelus perut istrinya.
"Seperti apapun dirimu, kau tetap tercantik bagiku, aku tetap mencintaimu sayangku." Bisik Aiden menyandarkan dagunya di pundak kanan Alea dengan menatap teduh Alea dari pantulan cermin.
"Sekalipun aku gemuk?" Cecar Alea.
"Tentu saja sayang. Kau tetap tercantik di mataku. Seperti apapun dirimu, itu semua demi bayi kita, bahkan aku dan juga pria manapun tidak akan ada yang sanggup menjalani kehamilan sepertimu. Yang penting kau dan bayi kita harus tetap sehat. Aku mencintaimu, mencintai kalian berdua, kalian adalah anugerah terindahku." Bisik Aiden lagi