RUMOR lagi....

18 3 0
                                    

.
.
.

Kesibukan workshop nyatanya cukup membuat Alea tidak terpikirkan akan kehadiran pak Surya tempo hari. Hingga workshop pun selesai

"Haa kapan Aiden pulang, aku benar-benar membutuhkannya." Gumam Alea memperhatikan ponselnya

Hari ini kafe berjalan normal seperti biasanya. Alea sudah merasa merindukan suaminya meski baru 5 hari mereka berjauhan.

"Ternyata seperti ini rasanya merindukan." Gumam Alea dengan bersiap menutup kafe sampai tidak menyadari ponselnya berdering.

"Sampai jumpa besok mbak Alea." Pamit Ninis dan yang lainya

"Oke..." Balas Alea kemudian berjalan keluar kafe tanpa memeriksa ponselnya

Sementara Aiden nampak gusar karena panggilannya tak dijawab sekalipun oleh Alea

"Apa dia belum pulang? Padahal aku sudah memintanya untuk pulang tidak selarut ini." Gumam Aiden.
.
.

Alea merebahkan badannya di tempat tidur sambil memeriksa ponselnya

"Apa....? Aiden menelepon sampai lima kali, bagaimana aku tidak menyadarinya? Bahkan sampai mengirimiku pesan juga." Keluh Alea sambil membalas pesan suaminya

Tak berapa lama ponsel Alea kembali berdering

"Sayang kau kemana saja, kenapa lama sekali mengangkat teleponnya?" Keluh Aiden di ujung telepon

"Maaf sayang, karena workshop 3 hari ini membuatku tidak sempat mengunjungi kafe, dan baru tadi aku sempatkan ke sana untuk briefing sebentar." Jelas Alea

"Ya sudah, aku hanya mengkhawatirkanmu." Balas Aiden

"Bagaimana partnershipnya? Lancar kan?" Tanya Alea

"Iya sayang, pastinya berkat doamu juga." Jawab Aiden kemudian bercerita tentang persiapan peluncuran produknya

"Bagaimana kafe? Apa tidak ada yang ingin kau ceritakan padaku?" Tanya Aiden

"Sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku ceritakan, tapi sepertinya akan lebih nyaman bercerita langsung daripada lewat telepon. Maka cepatlah pulang." Pinta Alea

"Paling cepat lusa aku pulang. Aku juga sudah tidak sabar ingin memeluk istriku." Rayu Aiden dan Alea tersenyum

Hingga hampir satu jam mereka saling menelepon bahkan sampai Alea tertidur
.
.
.

Pagi ini Alea pergi ke kafe dengan sangat bersemangat, namun semangatnya itu tiba-tiba saja membuatnya down setelah melihat gosip yang sangat mempengaruhi reputasi kafenya

Dengan gelisah Ninis menunjukkan berita itu pada Alea

"Bagaimana ini mbak? Sudah banyak yang menandai gosip ini di akun kafe kita mbak? Mbak Alea tidak boleh diam saja karena berita ini tidak benar kan?"

"Lebih baik kita tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa seolah berita itu tidak ada, jadi kita tidak perlu khawatir. Yah meski sebenarnya aku juga mengkhawatirkannya, kita tunggu sehari atau dua hari, jika benar-benar sangat merugikan kita, kita bisa melaporkannya dengan dalih pencemaran nama baik karena itu fitnah." Balas Alea

"Yang aku khawatirkan terjadi juga. Aiden... Aku sangat membutuhkanmu?" Batin Alea

"Baiklah mbak." Sambung Ninis
.
.

Gosip itu semakin ramai di sosial media, bahkan akun Favian juga Aiden juga telah ditandai dengan gosip tersebut
.
.

Semakin siang tidak sedikit para pengunjung yang menanyakan gosip tersebut pada Ninis. Ada yang masa bodoh ada juga yang kecewa bahkan ada yang berniat untuk tidak ingin kembali lagi ke kafe Alea karena menurut mereka perbuatan Alea tersebut sangat tidak patut.
.
.

Aiden & AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang