prolog

3.1K 123 96
                                    

CKITT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


CKITT...

BRAK...

Suara decitan mobil yang mendadak ngerem di tengah tengah hujan yang lumayan deras, kini mobil dengan merek sedan Toyota Vios berwarna hitam hancur di bagian depan dengan asap yang mengepul keluar sehabis menghantam pohon besar yang kini tengah hampir tumbang.

Mobil tersebut sengaja mengerem di karenakan menghindari kecelakaan besar di akibatkan truk pengangkut barang yang datang dari arah depan dengan kecepatan di atas rata rata.

Didalam mobil sedan berwarna hitam tersebut terdapat seorang sapasang suami istri dan juga anak kembar mereka, yang di duga sang suami juga istri telah meninggal dunia, sang istri yang meninggal akibat menjadikan diri nya sendiri sebagai tameng demi menyelamatkan sang putra nya yaitu Arkanza dan aryanza, putra kembar nya.

Sang ibunda dari putra kembar tersebut mendapat banyak luka di bagian punggung, kening dan juga belakang kepala, di karenakan jendela mobil yang pecah sehingga terkena punggung serta luka bagian belakang kepala.

Sang ayah yang meninggal di saat berusaha menghindari truk barang, sehingga tubuh nya menghantam keras setir juga pohon yang berada di depan nya.

°•°•°

3 hari telah berlalu, luka yang di alamin si kembar perlahan kembali membaik, namun luka yang menyayat hati mereka mungkin saja tak akan pernah kembali, dimana mereka tengah berada di kamar dan harus ikut serta dalam pemakaman orang tua mereka.

"Abang, Aya gak mau ikut," lirih Arya menundukkan kepala nya, ia ingin menangis namun air mata nya tak ingin keluar sebab dari semalam ia sudah menangis, bahkan sangat susah untuk tidur di malam hari.

"Sama Abang, kita pergi sama sama, Aya jangan takut," ucap Arka menenangkan sang adik, ia segera mengambil pundak Arya dan memeluk nya juga mengelus pundak tersebut, agar lebih tenang.

Arya membalas pelukan Arka 'hangat' sama seperti pelukan sang bunda nya, Arya jadi merindukan bunda, namun Arya juga harus mengikhlaskan nya.

"Sudah?" Arya mengangguk membalas pertanyaan Arka.

Arka pun berdiri mengambil satu tangan kiri sang adik untuk ia gandeng dan sesekali mengucapkan kalimat penenang agar Arya tak bersedih terlalu lama.

Mereka segera pergi menuju pintu kamar untuk turun kebawah karna semua orang termasuk saudara sekaligus paman nya sudah menunggu kehadiran mereka demi pemakaman sang adik(ibunda) dari paman nya.

Mereka segera pergi menuju pintu kamar untuk turun kebawah karna semua orang termasuk saudara sekaligus paman nya sudah menunggu kehadiran mereka demi pemakaman sang adik(ibunda) dari paman nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________><__________________

Pertama yang ingin kami ucapkan
"Terima kasih karna telah ingin membaca"

Note:
Jika ada kesamaan latar tempat, waktu, suasana, ataupun tokoh mohon dimaafkan karna ini jernih hasil pemikiran saya dan teman teman seperjuangan saya sekalian yang ikut menumpahkan ide kepada book ini.

Saya juga menerima kritikan dari para pembaca, atau penilaian yang kalian berikan, mau itu berupa hujatan ataupun pujian, 'saya akan ambil pelajaran nya'.

°•°•°

Book 1: my twins

Don't forget to follow:
IG: warung_story13

Jumat, 27 Oktober 2023
Salam terima kasih dari saya dan teman teman

My Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang