36# Pancake Durian

342 18 0
                                    

Kini Arka tengah bingung dalam memilih makanan yang saat ini tengah dirinya pegang, tatapan nya seakan menelisik setiap bacaan yang ada pada kemasan pancake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Arka tengah bingung dalam memilih makanan yang saat ini tengah dirinya pegang, tatapan nya seakan menelisik setiap bacaan yang ada pada kemasan pancake.

'yang ini isi nya delapan, sementara ini enam. Apa gue beli semua aja?' menolognya dalam hati, seakan fokus terhadap pancake, Arka tidak sadar ada seseorang yang tengah mendekatinya.

"Kalau kamu bingung milih, beli aja semua. Bisa dimasukin ke kulkas dan gak gampang basi juga." Jelas cewe tersebut, melihat keterbingungan Arka dirinya menjadi tertarik untuk mendekat. Bahkan dirinya sangat jarang bertemu cowo yang mau mikir soal milih makanan.

Arka segera menoleh melihat cewe yang kini menggandeng tas dipundak nya, beserta pakaiannya yang terlihat simpel memakai Rok pink soft dan Hoodie yang melengkapi tubuh tersebut berserta rambut panjangnya dan sedikit poni menutupi dahinya.

Arka mengangguk singkat tak ingin menanggapi terlalu lama, dirinya segera membawa kedua pancake untuk dibayar. Terkesan sombong hanya saja Arka sedang tidak ingin berkomunikasi dengan orang asing.

Namun, cewe tersebut segera memanggil Arka, "eh, kalau boleh tau. Nama kamu siapa?"

Seketika langkah Arka berhenti, dirinya menoleh kebelakang melihat cewe tersebut seakan menunggu jawabannya. "Arka."

Setelah kejadian singkat tersebut Arka ingin kembali melangkahkan kakinya. "Kenalin nama aku Raina, semoga lain waktu kita berjumpa lagi!"

Arka tak mempedulikannya, dirinya tetap melangkah seakan suara dari Raina hanya angin lalu baginya.

°•°•°

"Darka, Lo tau siapa dua orang yang datang ke vila dihari itu?" Tanya Arland yang saat ini tengah berada di kantin bersama Darka, sebuah kepulan asap dari bakso yang ada di atas meja mereka kini menghiasi suasana.

"Yang mana? Banyak yang datang ke vila ketua," ujar Darka santai, sembari menyeruput kuah baksonya.

"Yang keliatan baru lah," ujar Arland lagi.

"Oh, itu nama nya Kenzie dan Daren. Teman sekolah Arya sama Arka, rumornya Kenzie saudara Arka," jelas Darka.

Arland tampak berfikir, alis nya terlihat bertaut. Seakan bertanya, "Saudara? Dengar rumor dari siapa?"

"Anak anak yang lain pada tau, semua rumor itu udah kesebar. Asal nya dari mana gue juga kagak tau." Darka mengedikkan bahunya.

"Yaudah lah, Cepat habiskan. Arya sendiri diruangannya," Arland memperingati, dirinya segera ingin menyendok makanannya. Namun, terhenti dengan ucapan Darka.

"punya gue dah abis." Sontak Arlan melihat kearah mangkok Darka, tak ada sisa apapun disana.

Didalam kamar ruang rawat, Arya kini tengah berdiri sambil memegang infusnya, dirinya berniat untuk berjalan jalan di taman rumah sakit, saat Arya terbangun Arland tidak berada di sekitar nya.

My Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang