"lo bukannya kerja, malah tidur dikamar!?" Sosok cewe tersebut membanting tas yang dirinya bawa dan menghempaskan badannya begitu saja diatas kasur tepat disebelah Taira. Padahal mansion tersebut memiliki banyak kamar. Namun, apa boleh buat jika memiliki teman yang begitu menempel pada diri kita?
Taira membalas ucapan tersebut dengan kesal, "Lo gak liat sekarang udah jam berapa? Jam 11.30 ege, gue kerja apa malam malam gini. Gila Lo!"
"Lama bener Lo datang, Raina?" Sebelum membalas pertanyaan Taira, Raina membuka bungkus perman karet dan memakannya.
"Namanya juga orang sibuk," jelas Raina yang langsung mendapatkan Taira dengan ekspresi wajah yang tak bisa di gambarkan.
"Sok sibuk Lo!" Celetuk Taira.
Di sela perbincangan mereka, pintu kembali terbuka menampilkan Brian yang masuk kedalam tanpa permisi, membuat Taira mendelik tajam.
"Bos bakal datang!" ujar Brian memberitahu.
"Sekarang?" Tanya Taira penasaran, bukan sekali dua kali bos mereka suka datang dengan dadakan seperti tahu bulat. Namun, bos mereka tersebut sangat sering datang dengan cara dadakan dan akan mengabari jika sudah jalan.
"Jam 12 kayak nya sampai," jawab Brian, karna lelah berdiri, dirinya memilih untuk duduk di sofa.
Brian menatap lekat dengan seorang cewe yang baru pertama kali dirinya lihat, dan sejak kapan cewe tersebut bisa masuk begitu saja ke dalam mansion ini?
"Jangan menatapnya seperti itu, kau terlihat seperti pedofil, Brian!" Brian mendelik tak suka mendengar penuturan Taira.
"Lagian dia siapa?" Tanya Brian mengutarakan kebingungannya.
"Gue? Kenalin Raina, btw ... Lo ganteng juga ya," ucap Raina mengulurkan tangannya dan dibalas dengan baik oleh Brian.
"Makasih, Brian." Singkat, padat, jelas, sampai mereka memutuskan genggaman tersebut.
Keheningan datang kembali dengan waktu sebentar, sebelum akhirnya Raina mengisi keheningan tersebut. "Bos kita siapa, kira kira?" Tanya Raina.
"Nanti juga Lo bakal tau," jawab Taira.
Brian membalas ucapan mereka, "ayolah, bos udh mau sampai!" Mereka pun segera turun untuk berkumpul dan sepertinya akan ada rapat dadakan.
°•°•°
12.15
Arka dan Arland turun dari mobil mereka, Arland menatap takjub dengan apa yang dilihatnya, sebuah mansion besar dan megah. Namun, dirinya tak tau betapa banyak rahasia yang tersembunyi didalam mansion tersebut.
Arka berjalan dengan cepat tanpa mempedulikan Arland yang berjalan sambil sesekali mengagumi sekitarnya. Tatapan yang begitu tajam menghiasi wajah Arka, dirinya sekarang sedang tidak ingin main main.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...