Revisi ketika cerita sudah end!
Pagi telah tiba, matahari telah terbit dari ujung timur, cahaya nya yang begitu indah menyinari seisi bumi sehingga masuk kedalam celah jendela rumah yang di dalam nya terdapat 2 sosok remaja kembar beda 9 menit saja tidak lebih.
Arya mengerjapkan mata nya untuk menyesuaikan sinar matahari yang menyerbu penglihatan nya tersebut, setelah sadar Arya melamun memandangin Abang sekaligus keluarga kecil satu satunya yang ia miliki.
'abang, Aya gak mau jauh dari Abang'
"Aya takut...," Gumam Arya tanpa sadar hal tersebut mengundang kesadaran Arka.
"Takut kenapa, hm?" Tanya Arka dengan suara serak nya khas bangun tidur.
"Gak tau, mungkin takut Abang pergi," ujar Arya kembali menelusup kan wajah nya di bidang dada Arka.
"Udah jam setengah tujuh, mandi. Kita pergi sekolah," ujar Arka yang di angguki oleh Arya, Arya segera bangkit dari kasur nya menuju kamar mandi.
Arka mengambil benda pipih yang berada di atas nakas dan menyalakan benda tersebut, mencari nama yang tertera di kontak via chat nya, setelah dapat ia segera mengklik ikon telpon untuk menelpon seseorang yang mungkin adalah teman Komunitas Arka.
"Darka,"
"...."
"Gue butuh bantuan,"
"...."
"Hari ini jam 9 kumpulin anak anak komun di markas, semua nya. Ini penting,"
Arka mematikan hp nya setelah berbicara pada darka yang merupakan teman sekomunitas Arka, di dalam komunitas Arka merupakan ketua di organisasi tersebut.
°•°•°
Kini dua remaja yang terbilang mirip tersebut sudah berada di depan halaman rumah, dimana Arya sedang menunggu Arka mengeluarkan motor sport nya dari dalam garasi.
Arka memberhentikan motor nya tepat di depan Arya, mempersilahkan Arya sang kembar untuk naik. "Sudah? Gak ada yang ketinggalan lagi?"
"Sudah semua kok, bang." Arya menaiki motor sport Arka dengan memegang pundak sang Abang agar tak terjatuh.
Setelah semua selesai Arka segera menancapkan gas nya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai kesekolah. Karna, mereka sudah telat selama 5 menit dari jam masuk.
Sesampainya di sekolah gerbang sudah di tutup, Arya segera turun di ikuti oleh Arka. Arka segera mendekat ke arah pagar ia mengecek apakah ada satpam yang berjaga di pos.
"Pak Raden gak ada," ujar Arka melihat Arya dengan tatapan serius nya.
"Jadi gimana dong? Gegara Abang sih mandi nya lama!?" Ucap Arya kesal. Arka mengerutkan alis nya bingung dan heran, seakan isi kepala nya bertanya tanya 'kenapa dia?'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...