Revisi ketika cerita sudah end!
"Masker oksigen nya akan segera di lepas, kemungkinan Arya hanya akan dirawat inap saja untuk menunggu kesehatan nya kembali stabil," ujar faren menjelaskan, Darka menyimak dengan benar ucapan tersebut tak kurang dan tak lebih untuk ia sampaikan pada Arland dan Arka.
Setelah selesai melepas masker oksigen, faren dan suster tersebut keluar ruangan meninggalkan dua sosok yang kini tak tau harus memulai bicara apa.
Darka memilih untuk duduk kembali di tempat duduk semula nya, meninggal kan Arka yang masih melamun dengan pikiran nya.
Namun, bibir pucat tersebut segera mengeluarkan suara, "Arka masih suka balapan?"
Darka yang mendengar pertanyaan hal tersebut dari Arya pun segera memberhentikan atensi nya terhadap ponsel.
"Dia udah lama gak balapan, semenjak Lo ngelarang dia. Mungkin lima bulan yang lalu," jelas Darka.
"Gue mau ketemu dia,"
"Dia bakal datang, Lo tenang aja," seakan yakin dengan ucapan nya, Darka meyakinkan Arya, namun dengan cepat mengalih kan topik.
"Lo lapar? Gue beliin makanan di kantin rumah sakit dulu ya?" Tawar darka, ia tau dari semalam Arya belum makan sama sekali. Bahkan tubuh yang awal nya berisi kini tampak kurus. Namun Arya menggeleng pelan, ia menolak tawaran tersebut. Dirinya merasa tidak nafsu makan.
"Gue cuman mau ketemu Arka." Arya mengalihkan pandangan nya enggan menatap Darka, Darka menghela nafas kasar walaupun Arya dan Arka memiliki sedikit perbedaan namun mereka tampak sama saja keras kepala.
Atensi kedua nya teralihkan, melihat pintu ruang rawat tersebut terbuka, menampilkan Arland dan beberapa anggota dibelakang nya. Sehingga sedikit memenuhi ruangan tersebut.
"Oh, jadi ini yang nama nya Arya," celetuk Edan, sebelum nya ia belum pernah melihat Arya kembaran Arka. Ia hanya mengetahui nama tersebut. Tak berniat untuk mencari tau, Edan tau itu salah satu privasi bos nya.
Arya menatap Edan dengan bingung menunjukkan mata bulat yang terlihat berbinar, mata yang terlihat berbinar seperti bintang ketika terkena cahaya secara langsung.
"Bisa bisa nya Lo nunjukin mata hipnotis Lo," ujar Edan kembali, hal tersebut mengundang jitakan dari Keman.
"Kalau ngomong tuh, pakai rem!" Protes Keman.
"Buset Lo kata nih mata gue mobil, pakai rem segala," balas Edan
"Yee Lo nyerocos Mulu," Keman pun membalas kembali, namun segera dilerai oleh Arland.
"Bertengkar teros ... Gue serasa bawa anak anjing," ujar Arland melerai, Keman yang mendengar hal itu segera memasang wajah dramatis nya, sehingga mengundang tatapan malas dari Arga dan Rafael.
"Tega Lo ketua, ngatain kita anak anjing," seakan merasa tersakiti, Keman memegang dada nya seakan akan hati nya tersakiti oleh perkataan Arland.
Arland menatap hal tersebut malas, "mending kalian keluar, pergi ke kantin dan beli makanan. Jangan balik kalau gak bawa makanan." Usir Arland.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...