48# Mau ice cream oakai syarat

274 24 0
                                    

Arya dan arka kini berada di ruangan dengan satu king size yang mereka duduki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arya dan arka kini berada di ruangan dengan satu king size yang mereka duduki. Mereka berdua saling berhadapan, mata tajam Arka menatap mata Arya yang masih terlihat bekas tergenangnya bulir air mata tersebut.

"Ceritalah!" perintah Arka.

"Aku tidak ingin bercerita, aku hanya ingin bertanya." Arya yang tadinya menatap mata Arka kini beralih menunduk, meremat kasur dengan kuat.

"Hm?" Arka memilih untuk berdehem, masih sabar menunggu Arya mengeluarkan sepatah kata yang berguna baginya.

"A-abang yang b-buat ... Keluarga bang gerald j-jadi kayak gitu?" tanya Arya dengan nada yang semakin di pelankan, dirinya takut Arka akan marah dengannya.

"Maksudnya?" Arka menatap Arya bingung, perempat imaginer terlihat jelas didahinya.

"Yang di berita," begitu pelan Arya berucap, namun, masih terdengar jelas oleh Arka.

"Maksudmu ... Kau menuduhku melakukan semua itu?" tanya Arka penuh intimidasi.

"B-bukan itu maksudnya!" ucap Arya spontan, mata tersebut kembali berlinang.

"Bang! Kasian mereka-"

"Arya, abang punya permintaan!" ujar Arka tiba tjba, membuat Arya terkejut karna semasa hidupnya Arka tak pernah mengucapkan sebuah permintaan. Arya diam menunggu kelanjutan bicara Arka.

"Lupakan mereka, karna semua sudah terjadi. Jangan seperti ini Arya, pikir baik baik! Mereka sudah menyakitimu, lihat diri mu ...." Arka mengulurkan lengannya menggapai bahu arya. "Tidak ada gunanya menangisi mereka!"

"Aku hanya kasian." Arya kembali menundukkan kepalanya, dirinya tak berani menatap manik mata Arka.

"Apa perlu mereka ku bunuh sekalian, agar kau bisa melupakannya?" Arka menarik tangannya menatap Arya dengan tajam, Arya yang mendengar penuturan tersebut membuatnya menggeleng kuat.

"Maumu apa Arya!?" tanya Arka dengan tegas, suara berat tersebut berhasil membuat tubuh Arya bergetar, dirinya menunduk sedalam mungkin memendam tangis yang akan pecah dengan derasnya.

"Bu-bunda pernah bilang hiks ..., 'se-sejahat apapun saudara kita, disaat kita susah mereka pasti menolong kita, balas dendam bukan jalan terbaik. Itu bisa membuat semua masalah tidak akan selesai' bang, hiks ... Aya cuman ada Aka-" bibir tersebut bergetar ingin melanjutkan kata demi kata. Arka menatap iba terhadap adiknya. "Saudara Aya satu satunya cuman ada Aka, Aya takut terjadi apa apa sama Aka. Aya takut Aka dipenjara, Aya tau semuanya ... Aka yang buat bang gerald kayak gitu."

Arka mengalihkan pandangannya tersebut enggan menatap sang adik karna rasa bersalah yang begitu besar, Arya tau segala hal yang dirinya lakukan karna feeling arya begitu kuat, Arka berpikir dirinya takut akan menjadi abang yang buruk untuk Arya.

Melirik Arya yang berbicara dengan bibir bergetar serta mata sembab, Runtuh sudah pertahanan Arka, dirinya menarik Arya untuk masuk kedalam pelukannya mendekap tubuh tersebut dengan begitu kuat.

My Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang