Di pagi hari yang cerah, dimana salah satu seorang remaja kembar yaitu Arka tertidur sambil duduk di atas ranjang nya.
Bagaimana tidak? Ia tadi malam tidak tidur, hanya melakukan setengah tidur saja karna ia tau adik nya Arya akan mengalami demam tinggi di malam hari nya, dan Arka akan sibuk untuk mengompres sang adik agar demam nya turun.
"Bang, Abang," panggil Arya, yang melihat Abang nya tidur sangat nyenyak di samping nya namun dengan keadaan duduk yang bisa saja membuat tubuh nya itu keram.
"Hmm," gumam Arka menanggapi panggilan Arya.
"Abang gak sekolah?"
"Gak."
"Kenapa?"
"Lo sakit."
"Udah gak, udah mendingan kok, Abang sekolah aja Aya gapapa," ujar Arya.
Arka pun bangun, setelah mengumpulkan semua kesadaran nya, Arka segera menatap sang adik dengan tatapan yang sulit di artikan, tangan nya bergerak menyentuh dahi Arya untuk mengecek apakah suhu badan Arya sudah turun atau belum, setelah tau Arka segera menarik tangan nya kembali.
"Jam berapa?" Tanya Arka.
"Jam 06:00." Arka mengangguk mengerti.
"Aya gapapa?" Tanya Arka, yang di balas anggukan oleh Arya.
"Aya mau sekolah ikut aka," pinta Arya.
"Gak."
"Kenapa?" Tanya Arya sedih.
"Besok aja, sekarang istirahat dulu, besok kalo udah stabil sekolah," jelas Arka memberi pengertian.
Arka segera bangkit dan mengambil handuk nya dari balik pintu kamar, setelah itu ia segera masuk ke kamar mandi untuk melaksanakan mandi pagi nya.
Setelah selesai, Arka segera memakai seragam sekolah yang ia ambil dari lemari pakaian. "Aya di sini aja, jangan kemana mana, kalau ada apa apa kabarin."
"Iyah, tapi Aya boleh nitip sesuatu gak?"
"Apa?"
"Itu komik sama novel terbaru," cicit Arya, takut sang Abang tak memberikan nya.
"Pulang sekolah," ujar Arka, Arya yang mendengar hal itu segera mengangguk.
"Makasih," ucap Arya sembari memberikan senyum khas nya.
"Hmm." Arka segera mendekati sang adik, dan mengasak rambut Arya yang berakhir sedikit berantakan, namun segera ia rapikan kembali.
"Nanti kalo mandi pakai air hangat aja, kalau gak tahan cuci muka sama sikat gigi, aka pergi sekolah dulu yah, Aya di rumah hati hati. Tunggu aka pulang." Arya mengangguk antusias, mengiyakan ucapan sang Abang.
Tak lama setelah itu Arka keluar dari kamar nya dan menuju ke garasi untuk mengambil motor sport nya. Arka mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi, memang sudah kebiasaan Arka yang suka ngebut ngebutan, bahkan diwaktu ia masih SMP, Arka pernah melakukan taruhan balap liar, sehingga mendapatkan uang senilai Rp. 100.000.000 hanya saja dia tidak melakukan itu lagi semenjak ketahuan oleh sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...