Revisi ketika cerita sudah end!
Diperjalanan Arka tengah mencoba menelpon seluruh anggota nya namun tak ada satu pun dari mereka yang mengangkat, karna jam sudah menunjukkan pukul 1 malam yang sudah dipastikan mereka akan tertidur karna ngantuk.
Namun Arka tak sampai hanya disitu ia mencoba menelpon lagi dengan mendial salah satu nomor anggota nya bernama Daniel. Tak berselang lama Daniel mengangkat nya dan berbicara dengan suara serak disebrang sana.
"Ada apa ka?" Tanya Daniel dengan kesadaran yang masih diambang.
"Panggil dokter, suruh dokter tersebut tetap di vila. Gue dan Arya sudah mau sampai. Bilang ke dia untuk segera meriksa Arya setelah kami tiba nanti."
"Oke," sambungan pun terputus, Arka masih senantiasa menggenggam tangan Arya yang sedang tertidur pulas, Arka ingin menangis namun gengsi menahan nya.
'Arka gagal Bun, Arka gagal jaga adek' batin nya sembari menundukkan kepala.
°•°•°
Darlic sungguh naik pitam, dengan langkah nya yang tegas dia segera ingin menuju ke arah ruang bawah tanah diikuti oleh para bawahan nya yang ada di belakang diri nya.
Luke yang baru saja dari arah dapur menatap Daddy nya heran, seakan bertanya 'mengapa Daddy terlihat seperti ingin marah?' pertanyaan yang terdapat di benak Luke.
"Dad, are you ok?" Tanya Luke dengan hati hati, takut diri nya yang kena imbas kemarahan Daddy nya.
"Nope!" Darlic segera berlalu meninggalkan Luke, Luke yang semakin penasaran pun mengikuti langkah Daddy nya.
Setelah sampai di pintu berwarna hitam Darlic segera menggenggam knop pintu itu dan mulai membuka nya, dengan gerakan cepat ia mengambil cambuk yang sudah bergantung disana, Luke yang melihat Daddy nya seperti itu biasa saja, hanya saja dia merasa penasaran, siapa yang membuat Daddy nya mengamuk seperti ini.
Luke melihat terdapat seseorang remaja cowo yang tidak diikat namun dirantai oleh Daddy nya dibagian kaki sehingga lelaki tersebut tidak bisa kabur, namun masih bisa bergerak dan berteriak, kesadaran remaja tersebut seperti menipis dipenglihatan Luke.
"Sudah puas kau bermain main nya Gerald!?" Tanya Darlic dengan tegas, Luke menatap kedua nya hanya sebagai tonton-an ia masih penasaran.
"Gerald? Aku seperti pernah mendengar nama itu?" Tanya Luke pada ayah nya.
"Dia menculik teman adik kamu yang merupakan anak dari sahabat Daddy!" Jawab Darlic tegas, Luke spontan mingkem. Dia tak ingin bertanya apa apa lagi karna mengetahui Daddy nya yang sudah diambang kemarahan.
Gerald yang mendengar hal itu terkekeh pelan merasa apa yang diucapkan pak tua didepan nya adalah sebuah lolucon baginya.
"Yang benar saja, sahabat? Bahkan mereka sudah mati!" Balas Gerald dengan meludah disekitar tempat nya, ludah tersebut sudah bercampur dengan darah akibat pukulan dari bawahan Darlic yang begitu keras dibagian perut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...