Arka telah kembali setelah membeli makanan, kini dirinya tengah menyulangi Arya makan. Sebelum makan Arya mengadu kepada Arka bahwa tangannya masih berdenyut karena infus yang baru saja di lepas.
"Aka, nanti pulangnya singgah beli tas, ya. Tas selempang yang untuk cowo itu, aka tau kan?" Oceh Arya, dirinya menatap Arka dengan mata bulat serta pipi yang masih berisi makanan.
Arland dan Darka telah pulang sedari tadi, Arka yang meminta mereka untuk pulang. "Lain kali jangan di ulangin!" Peringat Arka.
Arya mendengus sebal, memang sudah berhadapan dengan manusia dingin. Sangat tidak berhubungan dengan apa yang kita bicarakan, manusia dingin seperti Arka sangat suka berdiri sendiri dengan keputusannya. Seperti saat ini.
"Arka, denger gak sih aku bilang apa!" Arya sedikit membentak Arka. Tangan Arka saat ini sudah memegang sendok, namun melihat Arya yang enggan menerima suapannya, dirinya pun menarik kembali tangannya.
"Memangnya mau buat apa?" Arka bertanya, melihat wajah tersebut sudah sangat marah dengan alis yang menukik tajam.
"Ya ... buat dipakai," jelas Arya.
"Ada duitnya?" Pernyataan dari Arka tersebut mampu membuat Arya menunduk. Dirinya tidak memegang uang, selama ini kebutuhan pengeluaran bahkan pemasukan keuangan dipegang oleh Arka.
"Pakai duit Aka dulu," cicit Arya dengan menunduk.
"Hm, yaudah nanti di beli. Ini mau dihabisin gak?" Tanya Arka memperlihatkan piring yang masih ada sisa nasi sedikit.
Arya menggeleng pelan, "sudah kenyang."
Arka pun mengangguk mengerti, dirinya segera memakan nasi tersebut. Arka juga tipe orang yang tak suka membuang makanan. Banyak makanan arya yang tidak dihabiskan olehnya dan berakhir Arka yang akan menghabiskannya atau Arka akan marah, namun saat ini Arya tengah sakit. Jadi, Arka akan berbaik hati dengannya.
Arka tengah membereskan pakaian Arya untuk dibawa pulang, hari ini Arya sudah dibolehkan untuk pulang. Namun, Arka juga harus membawa Arya untuk diperiksa ke psikolog untuk melihat bagaimana keadaan mental Arya. Arka hanya berharap bahwa Arya akan baik baik saja.
Arya yang tengah memainkan ponsel sang Abang, mengalihkan atensi nya kearah Arka, dirinya hendak bertanya, namun urung karna melihat Arka yang sudah beres memasukkan pakaiannya.
Arya segera berdiri dan mendekati Arka. "Sudah selesai?" Tanya Arya.
"Hm, ayo." Arka segera menggandeng tangan Arya untuk dibawa keluar, Sementara tangan kanan nya menarik koper.
"Bang, sekolah kita gimana?" Tanya Arya dengan pelan.
Arka dengan santai menjawab, "sudah diurus oleh kakek." Arya mengangguk pelan.
"Kakek izin langsung, katanya dia izin sebulan kita gak masuk.libur kita masih ada dua Minggu lagi, kakek suruh buat pergi ke China. Aya mau? Atau mau sekolah langsung?" Tanya Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...