Revisi ketika cerita sudah end!
Didalam ruangan yang gelap terdapat sosok remaja yang tengah terduduk sambil memejamkan matanya. Tak lama terdengar suara derap langkah kaki yang ingin menuju ke ruangan tersebut.
Pintu perlahan mulai terbuka membiarkan sedikit demi sedikit cahaya masuk menerpa wajah remaja lelaki yang ada didalam nya, Arya mengerutkan alis nya karena merasakan ada cahaya yang masuk ke penglihatan nya.
Arya pun membiasakan matanya dan melihat siapa sosok yang barusan masuk tadi.
"Iblis!" Cetus Arya, Arya menatap tajam sosok didepan nya. Tak ada raut ketakutan didalam diri Arya.
"Ouch... Ck ck ck, Arya Arya... Abang mu ini memang iblis sedari dulu asal kau tau." Gerald, dia adalah Gerald yang sekarang mensejajarkan tubuh nya agar bisa berbicara dengan Arya.
Arya menatap wajah tersebut semakin tajam saat matanya bertemu dengan mata Gerald.
"Hentikan semua permainan mu ini!" Sentak Arya. Gerald hanya tersenyum miring disertai kekehan kecilnya.
"Hentikan? Selama ini aku sudah menyusunnya dengan sangat baik, dan kau menyuruhku untuk menghentikan semuanya? Sungguh permainan yang sia sia kalau begitu." Gerald kembali berdiri menghampiri lemari usang yang sudah hampir tumbang.
Ia membuka lemari tersebut, tiba tiba saja terdapat mayat yang jatuh tepat didepan Gerald.
"SHIT, Kenapa ini belum di buang!" Ujar Gerald marah, sebagian bodyguard yang berjaga diluar segera masuk kedalam membawa mayat yang sudah kaku untuk segera dibuang.
Arya melihat kejadian tersebut membuat badan nya bergetar tak karuan, hal itu dapat membuat mental Arya terguncang. Apalagi badan mayat tersebut sudah pucat pasi dan terdapat luka sobekan yang membiru.
Gerald mengambil sesuatu dari dalam sana seperti sebuah tali namun terlihat tebal. Namun aneh nya mayat tersebut tidak terdapat parasit sedikit pun yang memakan nya. Itu dikarenakan setelah dieksekusi mayat akan di letakkan pengawet hingga tahan sampai bertahun tahun tanpa membusuk.
Gerald mendekat kearah Arya dengan membawa tali yang lumayan panjang dan tebal.
"Jadilah Anjing penurut selama kau berada disini. Membungkuk lah!" Perintah Gerald, Arya hanya diam saja ia masih terlihat syok atas apa yang dilihatnya.
"GUE GAK AKAN MAU MENUNDUK DENGAN ORANG YANG SEPERTI BAJINGAN KAYAK LO?!" Teriak Arya tepat didepan wajah Gerald, gerald mengeras kan rahang nya, ia merasa tertantang.
Tanpa aba aba Gerald segera menarik kaki Arya, sehingga sang empu terlentang mengakibatkan kepalanya terhantuk lantai, hal itu membuat Arya meringis.
"Sshh."
Dengan geram Gerald mengayunkan tali tebal yang ia pegang ke badan Arya dengan sangat kuat. Arya yang merasakan nya sontak berteriak kaget, Saudara macam apa Abang sepupunya ini? Rela membuat saudara nya menderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Roman pour Adolescentsmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...