Tepat tengah malam pukul 00.30 kini Arka tengah berbicara dengan orang yang ada pada satu panggilan dengan dirinya. Sambungan telpon tersebut begitu singkat, diakhiri oleh Arka yang bergegas pergi mengambil Hoodie hitamnya.Arka segera turun dari lantai atas, dirinya tak sengaja melihat kehadiran Darka yang berasal dari dapur. Seperti telah membuat kopi.
"Darka, gue minta tolong jagain Arya."
"Lo, mau kemana?" Tanya Darka dengan raut bingung.
"Gue ada urusan." Arka pun berlalu dari sana, meninggalkan sosok Darka sendirian dari dalam vila.
Arka segera menuju ke mansion Darlic walaupun dalam keadaan tengah malam dirinya telah berkata akan segera pergi dari sana. Namun, karna harus menjaga Arya terlebih dahulu supaya dirinyabtak dicurigai oleh Arya.
Sampailah Arka di gedung mewah, merupakan mansion Darlic si pengusaha asia terkenal. Arka telah yakin bahwa Darlic bisa mengatasi masalah nya dan tidak membuat polisi campur tangan terhadap kasus ini.
Arka segera turun setelah memasukkan motornya ke halaman mansion. Dirinya segera turun ingin masuk, namun urung karna merasa tak sopan. Sehingga pintu tersebut terbuka dengan sendirinya menampilkan sosok pria duda anak dua.
"Kau sudah datang, ingin segera melihat?" Arka membalasnya dengan anggukan singkat.
Dirinya masuk menyusul Darlic dengan langkah lebar nya. Membawa langkah Arka ke suatu ruangan yanga tak pernah orang lain tau selain Darlic, Luke beserta tangan kanannya dan bertambah satu orang kini Arka.
Darlic membawa Arka memasuki ruangan yang di dominasi warna merah sehingga warna bercak darah sedikit tersamar kan. Arka melihatnya dengan begitu takjub, dirinya sempat kagum karna melihat salah satu sisi gelap dari seorang pengusaha.
"Bagaimana dengan keamanan negara?" Arka berujar dengan penuh tanya.
"Polisi? Aku sudah memberikan mereka uang. Hanya beberapa sebagian polisi daerah saja, hal itu tidak mungkin menghabiskan uangku." Dengan cekatan Darlic menyalakan koreknya hendak menghidupkan batang nikotin di sela jarinya.
"Aku ingin bertanya, bagaimana kabar putraku, Daren? Dia bilang dia akan menginap dan bermain bersama Arya," tanya Darlic kembali, dirinya mengkhawatirkan Daren. Pasalnya, anaknya tersebut tidak pernah keluar untuk melihat dunia sampai sejauh ini.
"Dia baik baik saja, Arya pulang terlalu larut membuat mereka tak sempat bermain," Darlic mengangguk mengerti mendengar penuturan Arka.
Arka menghidupkan sebuah korek yang telah diambil nya dari balik kantong. Dirinya perlahan mendekat dan berjongkok tepat dihadapan pamannya tersebut.
"Mau kau apakan?" Darlic bertanya, hal tersebut tak menghilangkan fokus Arka pada objek nya.
"Aku hanya ingin membangunkannya." Arka menghidupkan korek tersebut dan mendekatkan api ke kaki kiri Darfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...