Kini Arka berada di sekolah sendirian, tanpa Arya sang adik kembar. Tak lama datang Daren yang langsung saja menduduki bangku nya yang berada di belakang Arka."Lho? Arya mana?" Tanya Daren ketika melihat teman sebangku nya tidak ada di tempat.
"Sakit," ujar Arka memberitahu. Daren menatap Arka dengan serius.
"Sakit apa?" Tanya Daren dengan menatap wajah Arka serius.
"Apa peduli Lo?" Daren semakin bingung dengan jawaban Arka, ia menaikan satu alis nya meminta jawaban.
"Lo? Aneh banget jadi orang, gue gak ada salah Lo musuhin!" Arka hanya diam menanggapi ucapan Daren, ntah mengapa ia gak suka kepribadian Daren.
Brak
Daren menghempaskan tas nya ke atas meja, sungguh ia kesal dengan sikap Arka kepada nya, atau memang sikap Arka yang terlampau aneh di mata Daren. Tak lama guru masuk untuk mengajar.
°•°•°
Bell istirahat telah tiba, Arka berlalu dari tempat nya menuju keluar, tak ada yang tau makhluk satu tuh akan pergi kemana, Daren yang melihat hal tersebut segera memasukan barang nya ke laci, dan segera mengejar Arka sambil membuntutinya dari belakang.
Daren terus mengikuti Arka, sehingga Arka menaiki lift, Daren merasa bingung, 'kemana anak itu pergi? Sampai harus naik lift' menolog Daren.
Daren dengan segera ia menaiki tangga yang berada di samping lift tersebut, tangga itu memang khusus di ada kan, karna jikalau lift memiliki muatan yang tidak cukup maka siswa yang lain akan menggunakan tangga, dan juga biasa nya tangga untuk menghukum para siswa yang bandal.
Daren berlari sehingga mencapai lantai 3 di mana kelas 12 berada, ia melihat Arka yang keluar dari lift dan menuju ke diri nya, Daren yang melihat hal itu terkejut, dan gelagapan ingin mencari tempat sembunyi.
Namun sebelum Daren sembunyi, ia sudah tertangkap basah oleh Arka yang menatap nya dengan heran, "Lo gila?"
"Enak aja Lo bilang gue gila!" Ujar Daren tak terima.
"Jadi, Lo ngapain di sini?" Tanya Arka to the point.
"Em... Anu, itu gue di suruh-"
"Jujur! Lo ngikutin gue kan?" Arka memotong ucapan Daren, karna sungguh dia orang yang gak sabaran.
"Ck, iya. Lo kok bisa tau?" Arka tersenyum miring, Lalu Arka mendekat ke arah daren, Arka membisikan sesuatu.
'seperti nya ortu Lo memiliki garis keturunan yang salah'
Daren menajamkan tatapan nya, sungguh ia tak suka dengan ucapan Arka, ortu nya memang sibuk kerja dan tidak bisa menyempatkan diri untuk nya, tapi bukan berarti orang lain bisa menilai dengan seenak nya.
Arya berlalu dari sana menaiki tangga sehingga ke lantai atas, ia membuka sebuah pintu yang menghubungkan langsung ke rooftop yang terlihat indah nya awan dengan warna yang terpadu yaitu putih dan biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...