Arya dan Arka kini telah sampai di vila, keduanya segera turun dari mobil dengan arya yang senantiasa menenteng belanjaan nya, tak lain dan tak bukan adalah handphone milik nya. Sementara arka membawa koper pakaian Arya dengan dibantu oleh Darka yang tak sengaja melihat Arka ketika dirinya ingin keluar.
Disinilah Darka membantu Arka untuk membawa dua plastik berisi manggis dan salak.
Semua anggota k.devil's tribe segera berdiri menyambut seseorang yang datang. Tak mengira bahwa yang datang adalah Arka beserta adiknya dengan darka yang dibelakang membantu.
Arya segera duduk di salah satu sofa yang terdapat ruang kosong, atensi nya tak sengaja melihat kearah remaja yang tengah menyesap batang nikotin.
"Eh, bang Rico? Sudah sembuh?" Tanya Arya, dirinya tau Rico lah yang sempat ingin menyelamatkan dirinya dari tahanan Gerald, berakhir mendapat luka yang cukup serius karna berhadapan dengan segerombolan bodyguard Gerald.
Arya segera meletakkan barang nya di atas meja dan kembali menatap satu persatu orang yang ada disana. "Daren!"
Dengan antusias Arya memanggil Daren dan disambut dengan snyuman lembut oleh sang empu, Arya segera berdiri dan memeluk sahabat nya tersebut.
Darka segera menuju ke dapur dengan Arka yang menuju ke kamar nya. "Mending susul si Arka ke atas, mungkin bakal ada yang akan kalian bahas nantinya." Kenzie berujar.
Arya segera mengangguk dan membawa semua barang nya untuk menuju ke atas. Arya sudah terlampau hapal dengan letak vila tersebut, dirinya sudah lama tak menginjakkan kaki di lantai vila ini. Semenjak dirinya marah kepada arka yang terus terusan melakukan balap liar dengan taruhan berupa uang.
Arya segera memasuki kamar miliknya yang tentu juga kamar milik Arka. Arya memilih untuk duduk diatas ranjang. Namun, perhatian nya teralih oleh ucapan Arka.
"Kenapa gak dibawah, main main sama yang lain?" Arka masih sibuk dengan barang Arya. Dirinya dengan telaten memasukkan satu persatu pakaian tanpa kusut dan menyusun segala jenis barang yang ada didalam koper.
Arya menatap Arka dengan lekat, terkadang ketika melihat sang Abang yang begitu perhatian, terbesit rasa overthinking yang ada dipikiran Arya. Arya takut Arka akan muak dengan dirinya yang jika dilihat Arka lah lebih sering melukukan sesuatu dibanding dirinya. Arya takut dirinya merasa banyak terbebani.
Arya mendekat, dirinya ingin menyusun pakaian nya sendiri. Namun, saat tangan tersebut hendak mengambil pakaian langsung ditahan oleh Arka.
"Mau ngapain?" Tanya Arka, menatap Arya dengan tatapan heran nya.
"Mau bantu," Arya menatap Arka, hal tersebut menjadi kan suasana sedikit canggung dengan dua remaja yang saling bersitatap.
"Gak usah, kamu baru sembuh. Mending tidur lagi aja," ujar Arka lembut, namun Arya segera menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Novela Juvenilmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...