44# "dia bukan pasangan Daddy?" Daren.

315 17 0
                                    

Darlic bergelut dengan pikirannya sendiri, dirinya masih mencerna beberapa kalimat yang dilontarkan oleh Taira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darlic bergelut dengan pikirannya sendiri, dirinya masih mencerna beberapa kalimat yang dilontarkan oleh Taira. Sehingga terdapat sebuah pertanyaan yang dilayangkan Darlic.

"Apa yang akan kalian lakukan pada mereka?" Tanya Darlic dengan rasa penasarannya.

"Kami tidak akan melakukan apa apa sampai Arka sendiri yang turun memberi perintah ...." Beberapa pengawal Taira membawa Gerald dan kedua orang tuanya untuk di pindahkan.

" .... Biasanya ketika melakukan tugas kami akan mengambil satu bagian organ tubuhnya, dan membiarkan korban hidup dalam kekurangan organ tubuh," sambung Taira.

"Kurasa urusanku sudah selesai." Taira mengambil kartu nama yang berada di dompetnya. "Kau bisa menghubungiku jika butuh bantuan. Jika aku bisa, aku akan menolongmu."

Taira keluar dari ruangan tersebut disusul oleh darlic setelah menerima kartu nama tersebut. Taira melewati ruang tv dan tak sengaja berpapasan dengan Daren yang memasang wajah tak suka, sementara taira hanya memasang senyum ramah. Namun, Daren tetaplah Daren dirinya bahkan memalingkan wajah saat menerima senyuman tersebut sampai Taira pergi dari pandangannya.

Seusai wanita tersebut pergi Darlic berniat masuk kembali menuju ke ruang kerjanya, namun di pertengahan jalan Darlic harus ditahan oleh sang anak.

"Daddy, jelaskan dia siapa?" Tanya Daren mengintrogasi sang Daddy.

"Dia teman Daddy, ada keperluan sedikit dengannya." Daren menatap wajah Darlic dengan serius, menelisik kebohongan yang ada pada wajah tersebut.

"Daddy yakin? Dia bukan pasangan Daddy?"

"Kau ada ada saja, aku bisa mati dibuat si Luke jika aku mencari pasangan lagi," Jelas Darlic, dirinya berlalu dari sana meninggalkan Daren seorang yang menatap kepergian sang Daddy.

°•°•°

Langit telah berubah menjadi warna jingga, menghiasi suasana mansion yang begitu damai. Kegiatan antara seorang pria paruh baya dengan sang cucunya begitu menarik perhatian, jika saja terdapat seseorang disana mereka akan merasa terharu melihat interaksi antara keduanya.

Arya dan fernan kini sedikit berbincang, Arya begitu dekat dengan fernan karna fernan kerap sedikit memanjakan Arya. Fernan mengelus rambut Arya sementara Arya fokus duduk dibawah kaki sang kakek sembari membaca buku. Ruangan yang mereka tempati kini berada di perpustakaan mansion keluarga fernan.

"Arya, Arland katanya ingin barbeque-an ditaman belakang," ujar fernan.

"Bang Arland yang bilang ke kakek?" Tanya Arya dirinya mendongak menatap wajah sang kakek dari bawah, fernan hanya mengangguk menanggapi jawaban sang cucu.

PRANG!

Suara pecahan terdengar membuat fernan dan Arya mengalihkan atensi mereka. Arya segera berdiri dan berlari meninggalkan sang kakek untuk menuju ke kamar Arka.

My Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang