23# Arka Marah

650 31 1
                                    

Revisi ketika cerita sudah end!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revisi ketika cerita sudah end!

Kini Arka telah tiba dilandasan pesawat Indonesia, Arka telah berjalan dengan sangat cepat untuk mengejar sebuah taksi yang diikuti oleh Arland.

"Ka, mending Lo telfon anggota yang lain buat jemput. Nunggu taksi kelamaan." Arka mengangguk mengerti, ia segera mengeluarkan telpon genggam nya.

Tak lama setelah keluar dari gedung, sebuah mobil hitam mendatangi mereka dengan kaca jendela yang sudah terbuka.

"Darka?" Tanya Arland.

"Ya bos," jawab Darka, sementara Arka segera naik dan disusul dengan Arland, setelah semua sudah siap darka segera melajukan mobil nya.

"Mentang mentang udh lama gak ketemu, Lo manggil gue bos?" Darka terkekeh pelan mendengar perkataan Arland.

"Mereka sangat susah diatur," ujar Arka membalas.

"Hahahaaa kalian ini, aku tau kita seperti keluarga. Tapi sekarang kita tengah bekerja," jelas Darka yang diselingi oleh kekehan.

"Bagaimana dengan Arya?" Tanya Arka mengalihkan topik.

Darka terdiam, karna tak mungkin ia berkata ke Arka bahwa Arya dibawa oleh Gerald ke ujung plosok kota tepat nya di perdesaan, sudah pasti Arka akan marah besar dan menghancurkan isi vila.

"Anu ka," Darka sungguh bingung harus bilang apa.

Arland merasa aneh dengan situasi saat ini, apalagi Arka yang tengah menatap Darka dengan tajam dan alis yang menekuk.

"Arya pasti baik baik saja, tenang lah Arka," ujar Arland, Arland sungguh pintar menghangatkan suasana.

"Hmm."

°•°•°

Gerald saat ini tengah ingin berjalan menuju sebuah rumah di pertengahan hutan. Gerald meletakkan Arya disana. Sekitar tersebut sangat susah dijangkau oleh google.

Arya perlahan membuka mata nya menyesuaikan netra tersebut dengan pancaran sinar matahari. Saat ingin mengusap mata bunyi besi terdengar memenuhi ruangan.

"Apa apaan ini?" Tanya Arya terkejut, saat ini tangan kiri dan juga kaki kiri nya di rantai. Namun, rantai yang menghiasi tangan dan kakinya tersebut sangat lah panjang, sehingga masih memperbolehkan diri nya berjalan dengan jarak yang cukup menggapai pintu.

"Sudah bangun, hm?" Ujar Gerald saat membuka tirai jendela dan membiarkan cahaya masuk.

"Lepasin gw!" Sentak Arya, Gerald hanya terkekeh mendengar penuturan tersebut.

"Sudah gue bilang, kalau gue lepasin Lo. Itu artinya gue membunuh diri gue sendiri. Jangan harap!" Jawab gerald kembali tepat didepan wajah Arya.

Gerald melepaskan tali pinggang nya, dan bersiap untuk memukul Arya sebagai hiburan dirinya.

My Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang