Hari menjelang Sore, senja mulai kelihatan, membuat suasana yang melihat senja tersebut merasa tersentuh dan tenang. Namun tidak dalam keadaan seseorang.
Suara bunyi gebrakan masuk di retina telinga, membuat orang yang berada di sofa mengelilingi meja dengan atensi yang berada di tv teralihkan. Melihat Arland yang membawa wajah kesal nya.
Saat menerima telpon dari Arga Arland segera memutuskan sambungan telpon tersebut dan langsung menghubungi darka untuk menggantikan nya menjaga Arya. Arland pergi dari ruang rawat menuju vila, dan dalam suasana ini lah dia berakhir.
Arland tanpa basa basi segera menaiki lift menuju ke kamar Arka. Ia segera masuk kedalam ruang rahasia tersebut dengan menggeser salah satu pot yang ada di rak.
Terlihat Arka yang masih ingin meminum minuman nya, minuman favorit nya Vodka dengan tangan kiri yang memegang sebuah bingkai dan meracau tak jelas.
"Bun, maafin aka hiks ... Aka gagal." Tangis nya. Arland tak merasa iba akan hal itu, Arland menarik bahu Arka sehingga membuat remaja muda tersebut sedikit terkejut.
Arland menarik kerah baju Arka, membuat Arka sedikit menjinjit kan kaki nya. " Lo kok jadi bodoh gini hah!?"
"Adek Lo udah lewatin masa koma nya demi Lo, dan Lo malah nangis kejer kayak bayi disini? Gak ada guna nya ka!" Arka segera menghapus air mata nya, ia masih mencerna apa yang dikatakan oleh Arland.
"A-arya udah sadar?" Tanya Arka dengan sedikit terbata.
Arland melepaskan cengkraman nya dengan kasar. "Lo mau jenguk dia? Urus diri Lo sendiri dulu." Setelah mengatakan hal itu Arland segera beranjak ingin keluar.
Namun, langkah nya dihentikan ucapan Arka, "Bang, gue mau jenguk dia."
"Lo mau jenguk dia dengan keadaan kayak gitu?" Arland berbalik menatap Arka dengan lekat, sungguh penampilan yang sangat kacau.
Setelah hal itu terjadi dengan sangat singkat, Arland benar benar pergi dari sana meninggal kan Arka sendirian, menatap pintu rak dari ruangan rahasia itu tertutup dengan sendirinya.
Para anggota sontak berdiri semua ketika melihat kehadiran Arland yang keluar dari lift. Arland tidak memperdulikan mereka, namun seseorang yang memanggil nya membuat Arland berhenti dan memilih untuk mendengarkan mereka, bukan kah dirinya ketua? Ketua tidak boleh egois hanya karna sebuah amarah.
"Ketua, kami ingin menjenguk Arya," ujar salah satu nya, seperti merasa terwakili anggota yang lain sontak mengangguk.
Arland melihat mereka semua dengan tatapan berkeliling, menatap satu persatu wajah anggota yang ada disana.
"Tidak semua, gawat kalau kalian semua masuk, bisa bisa fasilitas rumah sakit bakal rusak," ujar nya. "Lebih baik 5 orang atau 6 untuk mewakili kalian." Sambungnya lagi.
"Baiklah, kalau gitu. Gue, Arga, Daniel, Keman, mungkin ada 1 orang lagi yang mau ikut?" Jelas salah satu anggota yang bernama Edan.
"Gue!" Salah satu dari mereka mengangkat tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Novela Juvenilmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...