Revisi ketika cerita sudah end!
"anggap saja rumah sendiri," ujar Arya, Daren pun mengangguki nya.
"Orang tua Lo mana?" Tanya Daren, ia merasa heran karna rumah ini yang begitu sunyi.
"Gue tinggal berdua sama Arka, ortu dah gak ada," jelas Arya memberitahu tak ada raut kesedihan di mimik wajah nya, mungkin karna ia sudah terbiasa.
"Eh ... Sorry gue gak tau," ucap Daren meminta maaf, Daren menjadi merasa bersalah akibat perkataan nya yang takut nya membuat Arya tersinggung.
"It's ok, wajar kok," ujar Arya tenang.
Tak lama sosok Arka telah datang dengan setelah baju yang sederhana, hanya memakai celana pendek hitam dan baju putih nya, Arka segera duduk bergabung sambil membuka plastik yang isi nya martabak.
"Kok gak di buka?" Tanya Arka heran, pasal nya Arya yang biasanya doyan makan bahkan tak menyentuh makanan yang baru saja ia beli, padahal Arya sendiri yang meminta nya.
"Eh iya lupa hehe, soal nya tadi keasikan ngobrol sama Daren. Jadi, lupa," Arya pun mengambil martabak dengan rasa coklat keju.
"Daren, Lo mau? Ambil aja," tawar Arya.
"Eh ini gue juga beli pie buat Lo, kata Arka Lo suka coklat keju. Jadi, gue beli rasanya coklat keju," Daren menyodorkan pie yang tadi ia beli ke Arya.
"Wah makasih banyak," ujar Arya sambil tersenyum senang ia menerima pie tersebut.
Drrttt Drrttt
Suara getaran handphone terdengar dari atas meja yang ternyata handphone tersebut milik Arka, Arka segera melihat nama si penelpon.
"Bentar," ujar Arka dan segera bangkit dari tempat duduk nya menuju ke arah kamar tamu guna mengangkat telpon.
Atensi Arya dan Daren teralihkan melihat Arka yang mengangkat telpon dengan cara bersembunyi.
"Emang harus sejauh itu?" Tanya Daren pada Arya, sementara Arya hanya mengangkat bahunya acuh. Walau, Arya juga kepo dengan si penelpon dan pembahasan yang di bahas oleh Arka.
°•°•°
"Halo,"
"Arka, Kamu Sekarang udah pulang sekolah?"
"Sudah, paman. Ada apa?"
"Kakek kamu sakit Arka, kakek minta kamu buat datang ke Cina. Katanya ada yang mau di sampaikan nya, cuman kata kakek kamu jangan bawa Arya, Arya di titipkan ke paman aja. Kalau di rumah sendiri takut nya ada bahaya,"
"Nanti aku pikirkan Paman, kalau sudah pasti akan ku hubungin lagi,"
"Baik Arka, nanti kalo udah kamu pikirkan jangan lupa hubungi paman yah,"
"Hm,"
Arka segera memutuskan sambungan telpon tersebut sambil memandangi layar benda pipih itu cukup lama, Arka sedikit menaruh curiga kepada paman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins (On Going)
Teen Fictionmenceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SMA yang berumur 15 tahun memiliki sifat dingin, cuek terhadap sekitar dia gak peduli apa yang terjadi padanya, egois suka mengekang sang kemb...