35# Nostalgia

449 21 0
                                    

Tepat pukul 05:00, matahari saja terlihat masih malu untuk menampilkan cahayanya, namun berbeda dengan seorang remaja yang berada diatas kasur ruangan rumah sakit tempat dirinya dirawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 05:00, matahari saja terlihat masih malu untuk menampilkan cahayanya, namun berbeda dengan seorang remaja yang berada diatas kasur ruangan rumah sakit tempat dirinya dirawat.

Arya telah membuka mata nya, dirinya terbangun sejak 3 menit yang lalu, mendapati sang Abang yang tidak berada di satu ruangan dengan nya.

'dimana gantungan itu?'

Arya sibuk dengan kepala nya yang bergerak kesana kemari tengah mencari sesuatu. Bahkan dirikepala nya tersebut sudah bergantung dari atas kasur untuk melihat kolong kasur. Takutnya gantungan kunci nya tersebut terjatuh. Namun, hal tersebut nihil dan tidak ketemu sama sekali.

Arya berfikir, seingat dirinya dia tak lupa bahwa gantungan kunci tersebut di genggamnya, benaknya bertanya prihal Arka kah yang mengambil benda yang ia cari saat ini.

Tak mau menuduh sang Abang kini Arya terdiam termenung, menatap gorden jendela rumah sakit yang di terpa angin. Menampakkan kota jakarta yang begitu gelap namun cantik karena dipenuhi gedung besar serta dihiasi lampu lampu gedung.

Ruangan Arya terdapat dilantai tiga, sehingga memudahkan diri nya untuk melihat keluar melalui jendela.

Arya menghidupkan tv, berharap ada film seru yang bisa dirinya tonton. Arya mulai menukar satu persatu siaran yang ada didalam layar tersebut.

°•°•°

Kini Arka berada di vila, kedatangannya membangunkan Keman dari mimpi indahnya tersebut. Keman sekarang sudah berkutat dengan laptop miliknya. Menampilkan sebuah peta dan titik koordinat seseorang.

"Mereka di bandung, ka." Keman menatap kearah Arka yang tampak sedang berfikir.

"Kalian bisa membawa nya kemari?" Tanya Arka dengan nada serius namun atensi nya tersebut masih menatap lekat layar laptop.

"Kecil kemungkinan, bandung bukan daerah kita. Kalau kita melakukan penculikan dengan dua orang sekaligus bisa bisa orang sekitar tahu atau tetangga mereka. Kalau kita lakukan satu persatu, takut nya salah satu diantara mereka akan melapor. Terlambat sedikit kita kena kasus," jelas Keman, menatap serius Arka.

Arka mengangguk singkat, sekarang yang ada dipikiran nya untuk menjalankan rencana agar dua orang yang kini terlibat atas penculikan Arya berada di tangan nya.

Arka dan kelompok geng nya, hanyalah geng motor biasa yang terkenal akan kekejaman nya dalam membasmi kejahatan. Namun mereka tak memiliki wewenang terhadap kuasa hukum dan juga tak bekerja sama bersama aparat kepolisian. Arka bisa menuntut dua orang tersebut dalam kasus penculikan.

Namun, dirinya tak menginginkan hal itu. Sudah dipastikan jika dua orang tersebut masuk kedalam jeruji besi. Hukuman yang didapat mereka tidak setimpal dengan perlakuan mereka terhadap Arya. Mereka hanya akan di beri hukum beberapa tahun, makan dan minum masih diberikan. Menurut Arka penjara adalah sistem pengangguran tingkat rendah.

My Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang