Hari yang di tunggu tunggu, dimana Aamon Paxley dan Natan Parker akan menikah sebagai bentuk penerimaan satu sesama lain menjadi suami dan istri.
Aamon, di sebuah ruang ganti tengah berdiri dengan gagah di depan cermin besar yang terpasang di dinding, rambutnya yang memiliki poni di sisi kanan di tarik ke belakang sehingga wajahnya nampak semakin kotak sekarang
Zilong dan Alucard di belakangnya hanya menutup mulutnya dengan tatapan kurang tak menyenangkan
"Apa?" Tanya Aamon melihat refleksi kedua wajah sahabatnya lewat cermin, tak Alucard tak Zilong mereka hanya mengeleng pelan
"Apa aku yang sebenarnya merasa aneh dengan pakaian mu bung?" Alucard kini memutari Aamon yang hanya berdiri tegap di tengah tengah cermin
Aamon juga ikut melihat keseluruhan tubuhnya "Aneh dari mana?"
"Apa dulu saat aku memakai baju pernikahan juga begini?" Tanya Zilong dengan wajah bingungnya
"Jelas beda bodoh! Kau itu pakai adat timur tengah!" Alucard menjawab serentak
"Berisik aku berbicara sendiri bodoh!"
"Selama ini kau berguman sampai seluruh orang dengar kah?!"
"Apa--Kau!!!"
"-Diam kalian berdua astaga! Bisakah sehari saja saat kalian berdua bertemu tidak bertengkar?!" Aamon lerai pertengkaran sepele ini sebelum membuat kegaduhan.
Creak
Pintu terbuka, menampilkan Valentina yang berjalan di ikuti Lesley di belakangnya.
Segera Alucard dan Zilong memberikan hormat atas kedatangan mereka berdua "Lama tidak berjumpa Alucard dan Zilong..." Sapa Lesley seraya mendekat ke Aamon
Alucard hanya menjawab anggukan pelan dengan keringat yang mulai bercucuran "Tak jarang melihat anda di luar kantor ketua pusat" Tutur Alucard seraya homat kepadanya.
"Hum, aku lelah melihat seluruh dokumen dokumen itu dan menandatanganinya" Jawab Lesley santai, bahkan di pernikahan sahabatnya ini Lesley merelakan jadwal berjibun satu harinya demi Aamon wow!
Valentina ikut mendekat ke arah Aamon usai ia menutup pintu kembali dengan sebuah kotak kayu di tanganya. Ia berdiri tegap di depan Aamon, membuka kotak tersebut perlahan dan mengeluarkan sebuah lencana bahu dan bros dengan ukiran 1 bintang di tengah bagian masing masing.
Lesley memasangkan sebuah selendang bahu bewarna merah di atas bahu kanannya "Selamat ya kacang Almond" Ucapnya seraya membenarkan lekukan selendang tersebut.
"Terimakasih buah naga" Jawab Aamon.
"Ucapkan sumpah serapahnya" Pinta Valentina sambil memulai memasangkan lencana di kedua bahu putra sulungnya untuk sekarang
Aamon mengangguk sebelum mengeluarkan suaranya "Saya mengambil engkau, Natan Parker. untuk menjadi istri saya, untuk memiliki dan mempertahankan dari hari ini hingga seterusnya, dalam keadaan baik, atau buruk, dalam keadaan kaya, atau miskin, dalam keadaan sakit dan dalam sehat, untuk mencintai dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, menurut peraturan suci, dan inilah janji iman saya kepada mu."
Valentina mengangguk sebagai jawaban, ia memasangkan bros di bagian dada kiri lalu menghela nafas "Jagalah dia sebagaimana ia nanti kedepanya oke? Ibunda bangga kepadamu nak" Ucapnya seraya mencium dahi Aamon.
Aamon hanya mengalihkan pandanganya dengan wajah cemberut, seperti anak kecil yang baru saja melakukan kesalahan.
"Nah!! Ini yang ku maksut!"
"Nahh!! Sudah sempurna!"
Seru Zilong dan Alucard secara bersamaan, mereka sedari tadi heboh karena masalah selendang bahu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is A Case [Amonat]
FanfictionSeorang Forensik yang bertemu dengan Ketua kepolisian. Cinta dan sebuah pekerjaan, dimana kedua hall ini sungguh susah untuk di satukan, Cinta itu kasus. Natan Parker, seorang ahli Forensik yang patah hati karena Alphanya meninggal dalam kasus pem...