Awal luka 3

44 1 0
                                    

Pekerjaan arria semakin berantakan. Kami minim pemasukan kala itu. Bahan makanan sudah habis, aku malu untuk minta kepada orang tua ku. Saat itu keputusan terbodoh ku adalah menambah hutang, aku membeli bahan makanan dengan cara berhutang. Aku meminta izin pada arria, dan dia mengizinkannya. Mungkin karna saat itu kami sudah tidak tau harus berbuat seperti apa. Kami tidak bisa terus-terusan meminta makan ke orang tua.

Semakin hari arria semakin malas bekerja, dia jadi jarang bekerja. Ketika dia bekerja pun selalu keluar di siang atau sore hari lalu pulang lebih awal. Saat itu aku menjaga jarak dengan keluarga ku karna takut jadi bahan pertanyaan. Aku takut arria tidak disukai keluarga ku. Namun meskipun aku tidak berbicara apa-apa orang tua ku memperhatikan nya. Mau bagaimana aku menutupi yang nama nya serumah pasti terlihat aktifitas nya.

Orang tua ku merasa jengkel melihat motor nya yang selalu ada di rumah. Kenapa tidak pergi bekerja, bagaimana dengan anaknya jika arria sering tidak bekerja. Bagaimana bisa pergi bekerja di sore hari, apa bisa mencukupi kebutuhan. Mungkin itu yang terlintas di pikiran orang tua ku saat itu.

Dia sering tidak bekerja dan menghabiskan waktunya untuk bermain game. Aku tidak bisa memaksa dia untuk pergi bekerja karna merasa takut jika aku bicara akan bertengkar lagi. Aku takut arria merasa tertekan karena aku. Maka aku hanya pasrah menunggu dia ingin bekerja.

Aku sudah berusaha menahan agar tidak marah, namun ujungnya aku marah dan menangis. Kami sering bertengkar karena masalah itu. Mungkin arria merasa jenuh dan merasa tidak diperhatikan oleh ku karna aku sering marah sebab dia yang malas bekerja.

Saat itu ketika dia sedang tertidur aku iseng membuka hp nya. Aku membuka galerinya, begitu terkejut nya aku ada sebuah screenshot dia bermain aplikasi cari jodoh, dia chat dengan beberapa perempuan di sana. Aku kecewa aku marah, aku berusaha menahan tangis ku. Aku membangunkan nya namun dia tidak kunjung bangun dan tertidur pulas.

Pagi hari ketika dia mau berangkat bekerja aku tidak berbicara sedikit kata pun. Setelah dia pergi aku beranikan untuk mengirim pesan padanya. Aku meminta penjelasan tentang aplikasi itu. Dia membela diri dengan jawaban iseng dan cuman main lima menit lalu di hapus. Namun faktanya tidak begitu, dari history nya dia mendownload dan menghapus nya beberapa kali ketika aku tertidur.

Aku mengadu pada ibu nya, aku katakan semua kepada ibu nya. Namun saat itu arria menghindar dan tidak bisa dihubungi. Setelah itu ibu nya menasehati arria untuk tidak seperti itu lagi. Kami berbaikan namun rasa sakit itu masih tertanam sampai sekarang. Bagaimana bisa seorang suami mencari perhatian pada aplikasi seperti itu, berkata bahwa kurang perhatian dariku.

Tujuh bulan bersamamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang