Sidang ke dua telah berlalu, aku tidak tahu bagaimana keputusan nya, bahkan aku tidak tahu bagaimana perasaanku. Aku melewati hari begitu aja tanpa berpikir apapun. Aku tidak sedih namun aku juga tidak senang.
Satu hari sebelum sidang ke dua arria menghubungi ku untuk mengembalikan hati ku. Aku menagihnya namun dia tidak tahu bagaimana cara mengembalikannya. Aku sendiri pun tidak tahu bagaimana hati ku bisa kembali dan membuat hidup ku menjadi tenang.
Aku tidak yakin apakah arria yang membawa hati ku pergi atau aku yang sengaja menyelipkan hatiku pada kepergiannya. Jika memang aku yang menyelipkannya aku harap hati ku kembali dengan sendirinya. Aku tidak akan menanti hati ku untuk kembali, aku akan menjalani hidup ku sampai aku lupa bahwa aku punya hati.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, bahkan untuk hari esok pun aku masih kebingungan. Aku tidak tahu apa mau ku, aku tidak tahu harus bersikap bagaimana mulai sekarang. Aku hanya ingin sendirian dan menghindari semua orang. Aku tidak marah, aku tidak benci, hanya saja aku merasa tenang jika sendiri.
Aku tidak bisa sehangat dulu pada arria, aku rasa rasa kecewa ku menutupi perasaan ku pada arria. Jika arria merasa kecewa padaku, lalu bagaimana dengan rasa kecewa ku padanya? Bagaimana dengan perlakuan nya kepadaku selama ini ? Perkataannya yang menyakiti hati, perbuatannya yang membuat aku tidak percaya diri bahkan hadirnya yang membuat ku tidak lagi bisa berdiri.
Bagaimana rasanya ditinggalkan dengan cara yang paling menyakitkan jika cara seperti yang aku alami sudah membuat ku merasa menyesakkan. Jika arria merasa kesakitan lalu bagaimana dengan aku ? Apa dia tahu bagaimana hari-hari yang aku lalui dengan penuh sesak sendirian? Sakit yang tidak bisa jelaskan dan tidak bisa ditolong siapapun.
Aku tidak sedih dengan ujung yang seperti ini, aku hanya sedih dengan aku yang tidak pernah bisa menyayangi diri sendiri. Aku lupa untuk membahagiakan diriku sendiri. Aku rasa kali ini aku harus bisa berdiri dengan kaki sendiri, melakukan hal apa yang aku inginkan dan tidak jika aku tidak ingin.
Aku sudah mulai berdamai pada diri sendiri. Memaafkan semua hal yang menyakiti ku. Aku bahkan tetap bersikap baik pada manusia yang telah menyakitiku. Aku bangga pada diri ku sendiri sudah bertahan sejauh ini dan menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya. Aku juga tidak membenci orang-orang yang membuat ku sakit, aku tetap memperlakukan nya dengan baik.
Aku yakin dengan ujian ini hidupku akan jauh lebih baik kedepannya. Aku berharap doa ku untuk menjadi perempuan sabar, ikhlas, teduh, kuat dan tangguh terwujud. Terima kasih telah melukai ku dan membuat aku menjadi perempuan kuat seperti saat ini.
Aku menulis ini dengan perasaan yang kosong. Aku tidak tahu sejak kapan aku merasa kosong. Aku rasa kosong seperti ini sangat cocok untuk ku. Aku merasa nyaman dengan ketiadaan perasaan yang membuat ku sesak dan kewalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh bulan bersamamu [END]
عاطفيةBagaimana bisa pernikahan hanya bertahan tujuh bulan? Aku bahkan tidak punya kesempatan untuk merayakan satu tahun pernikahan. "Aku talak kamu sekarang" sebuah pesan masuk yang membuat seluruh tubuhku bergetar. Kalimat yang sangat tidak ingin aku de...