Perbaiki diri

27 1 0
                                    

Saat itu aku membersihkan diri, berwudhu dan membentangkan sajadahku. Saat itu pukul 02.00 malam. Aku berusaha untuk sholat istikharah. Sholat yang memberikan kita jawaban apa yang sedang kita bingungkan dan pertimbangkan. Solat untuk mendapatkan jawaban dari sebuah pilihan.

Saat itu tangis ku tidak berhenti dari awal solat hingga akhir, sajadah dan mukena yang ku pakai basah karna deras nya air mata yang keluar. Aku memohon ampun kepada Allah atas semua kesalahan yang telah aku perbuat selama ini. Aku memohon kepada Allah untuk menunjukan jalan yang terbaik untukku. Apakah aku harus mempertahankan rumah tangga ini atau mengikhlaskan nya.

Hari demi hari, Minggu demi Minggu, aku yang sedari dulu ibadahnya buruk, bahkan solat lima waktu pun jarang kini mulai memperbaiki. Aku melaksanakan solat wajib 5 waktu, solat sunah tahajud,Taubat,hajat, istikharah, qobliyah subuh, Dhuha serta zikir yang tidak pernah aku putus ketika solat.

Aku bersujud dengan linangan air mata. Dengan rasa sesak yang tidak bisa aku ungkapkan. Dengan doa yang selalu aku ucapkan setiap harinya.

"Yaallah, luluhkan lah hati suamiku yang keras, sebagaimana engkau meluluhkan besi untuk nabi daus as, buka kan lah pintu hatinya, berilah dia hidayah, jadikan lah dia menjadi pribadi yang lebih baik lagi, jadikan lah dia suami yang Soleh, sadarkan lah dia akan kesalahan,tugas serta tanggung jawabnya terhadap hamba yaallah"

"Yaallah hamba tahu bahagia nya tidak terletak pada hamba, maka yallah berilah dia kebahagiaan sesuai dengan apa yang dia harapkan, jadikan lah dia lelaki Soleh agar kelak dia bertemu dengan perempuan Solehah, lindungilah dia dimanapun dia berada, ridhoilah setiap langkahnya dan lancarkan lah rezekinya, alfatihah"

Itu sekiranya doa yang aku panjatkan setiap hari untuk suamiku, diiringi dzikir agar hatinya luluh, diiringi zikir agar terhindar dari perceraian. Sudah ku lakukan berbagai cara, aku berdoa , memohon kepada suamiku namun hatinya masih tetap keras hingga sekarang. Dari situ aku mulai berusaha menerima dan mengikhlaskan dia.

Aku melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan, aku puasa aku solat Sunnah, meminta jalan yang terbaik kepada Allah, mengaji, hal itu membuat aku menjadi lebih tenang, hal itu membuat aku merasa tidak usah takut karena aku punya Allah. Atas doa-doa ku Allah meyakinkan ku untuk melepasnya saat itu.

Tujuh bulan bersamamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang