Mendarah

35 2 0
                                    

Jika ditanya bagaimana perasaanku sekarang aku kira lagu "mendarah" yang di nyanyikan Nadin Amizah sangat mewakili perasaan ku. Seperti ini liriknya:

Bagaikan jiwa yang terpisah
Mati enggan, hidup pun susah
Jiwanya t'lah lama direnggut waktu
Katanya hatiku t'lah lama terbelah
Bagai cangkang kosong terpisah
Ragaku ada di sini, tapi hatiku bersamamu
Bukan maaf
Yang kuminta
Tapi peluk
Yang kulupa
Ini cerita tentang rumah yang berbeda
Dan berjarak jauh
Hanya tersentuh dalam jarak doa
Ada hati yang kujaga
Namamu jadi rahasia
Dalam diam 'kan kubawa
Mendarah
Setidaknya
Ada cerita
Di mana ada
Kamu dalamnya

Begitu indah bukan lirik nya? Meskipun terdengar sangat menyakitkan. Kali pertama aku mendengar lagu itu, aku berpikir bahwa dengan cangkang kosong, raga ku berada disini namun hatiku ikut menghilang bersamamu. Satu pelukmu akan meluluhkan ku daripada ribuan kata maaf. Kita terpisah namun masih bisa saling mendoakan. Aku juga bersyukur bahwa setidaknya ada kamu pada ceritaku.

Meskipun aku merasa hatiku ikut menghilang bersamamu aku tidak yakin dengan perasaan ku yang sebenarnya. Apa aku mengizinkan mu pergi membawa hatiku lalu menghilang selamanya atau mengizinkan mu pergi membawa hatiku lalu mengembalikan nya lagi padaku suatu saat.

Aku merasa tenang ketika kamu menghilang, namun aku merasa ada setitik harapan untuk berkomunikasi denganmu meski hanya menjadi seorang teman. Namun aku juga takut, jika aku berteman dengan mu akan kah aku menerima jika kamu menemukan pengganti ku.

Aku sangat ketakutan, aku hanya terpaksa melepas mu. Bagaimana jika hati yang kau bawa tak kunjung kau kembalikan ? Bagaimana hati ku yang kau bawa selalu kau simpan sampai kau mendapat hati yang baru. Aku sangat ketakutan arria.

Aku menyuruh mu berhenti mencintaiku karna aku pikir aku tidak layak untuk mendapatkan cinta siapapun, namun aku rasa aku senang mendengar kamu akan mencintaiku sampai kapan pun. Mengetahui penyesalan mu membuat ku terluka. Aku tidak ingin kamu merasakan perih nya luka penyesalan.

Aku tidak tahu se mendarah apa lukaku sampai aku kebingungan dengan seluruh hidupku. Aku ketakutan, kesedihan yang tak berujung namun kadang tenang. Kebencian yang mulai muncul namun kembali memudar dan akhirnya aku terjatuh lagi padamu. Jika kamu merasakan hal yang sama dengan ku apa kamu pernah berpikir mengapa kisah kita se rumit ini, mengapa dua orang yang saling menyayangi harus terpisah? Mengapa keadaan tidak memihak kita?

Kamu bilang akan mencintaiku sampai kapanpun, lalu bagaimana jika kamu menemukan seseorang yang lebih dariku? Apakah aku akan dilupakan begitu saja ? Aku sangat ingin kamu bahagia, namun aku berharap itu karna aku. Aku masih belum bisa terpikir bagaimana nanti kamu mendapatkan wanita yang hebat, aku merasa aku makin buruk. Aku merasa bahwa aku sangat pantas untuk ditinggalkan untuk perempuan yang jauh lebih baik dan hebat dariku.

Bagaimana dengan kenangan kita? Bagaimana dengan foto-foto pernikahan kita? Apa akan kau kubur dan kau bakar ? Atau akan kau simpan selamanya ? Apakah aku jahat jika merasa senang kalau seandainya kamu akan selalu menyayangiku. Aku juga bertanya tanya bagaimana hebatnya kamu mencintai perempuan pengganti ku. Aku ingin tahu perempuan hebat mana yang memiliki mu sampai akhir.

Aku ingin kamu bahagia, namun aku sangat ketakutan. Bagaimana dengan diriku yang mendarah ini? Hancur lebur tak tahu arah. Aku bahkan tidak ada keinginan untuk mencintai laki-laki lain. Bisakah kamu kembalikan hati ku arria ? Aku membutuhkannya, aku mohon jika kamu tidak kembali setidaknya bawa hati ku kembali padaku agar aku tidak ketakutan lagi.

Satu sisi aku tidak ingin mengetahui hebatnya kelak wanita pengganti ku karna aku akan terluka dengan kehebatannya mendapatkan mu, namun disisi lain aku ingin kamu mendapatkan wanita yang hebat, wanita yang membuatmu bahagia dan merasa berharga sehingga keputusan mu meninggalkan ku dan melukai ku tidak menjadi hal yang sia-sia.

Tujuh bulan bersamamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang