Ekstra Chapter : After A Thousand Years

92.6K 3.5K 186
                                    

What If Lana's Lullaby Special EPS

What If Lana's Lullaby Special EPS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





***

"Permaisuri harus istirahat total pasca melahirkan, saya harap Yang Mulia bisa lebih pengertian dan meluangkan banyak waktu untuk menjaga bayi anda." Ahli pengobatan berpesan demikian tepat setelah Lana melahirkan.

Wanita itu terbaring lemas diatas kasur seperti seekor sapi yang baru dicekoki tiga galon air. Oke, perbandingan yang terlalu tidak seimbang. Sedangkan di sisi lain, di dekat ranjang gantung bayi terdapat Yohan yang sedang menggoyangkan ranjang tersebut supaya bayi mungil di dalamnya tetap tidur dalam keadaan nyenyak.

"Permaisuri..." Yohan memanggil Lana dengan suara yang sangat kecil, tak ingin membangunkan bayi di dalam ranjang gantung tersebut.

Lana menoleh ke arah Yohan, dia dalam posisi terbaring tak berdaya di ranjang sekarang. Ini baru sehari setelah melahirkan tetapi kedua mata Lana masih sembab. Rasanya sakit seperti seluruh jiwa dan raga ikut ditarik keluar ketika bayi itu keluar melalui terowongan. Sebuah terowongan yang... tidak perlu dijelaskan.

"Ada apa?"

"Aku punya saran nama untuk cucu kita." Celetuk Yohan.

Lana melotot, "Yang Mulia...?" jelas bayinya saja belum dinamai tetapi Yohan malah memberitahu dia punya rekomendasi nama untuk anak dari bayinya nanti. "Bayi kita masih belum memiliki nama tapi, kau malah memikirkan nama cucu?"

"Cicit?" timpal Yohan menambahkan dengan cengiran tanpa dosa yang terlihat menyeramkan.

Lana menghela nafas kasar, ia tak habis pikir dengan suaminya sendiri yang benar-benar agak gila. Mungkin efek karena menemaninya melahirkan tempo hari? Efek dehidrasi? Atau... pertambahan usia?

"Aku serius." Yohan berkata lagi, "akan bagus jika salah satu anak dari anak dari anak dari anak dari anak dari anak kita bernama Kalid." Ujarnya.

"Memangnya kita masih hidup sampai anak dari anak dari anak dari anak dari anak dari anak dari anak kita punya anak?" dengkus Lana sebal.

"Aku akan menulis wasiat." Celetuk Yohan.

"Lalu nama untuk anak kita mana?"

Yohan terkekeh. "Akan kupikirkan segera."

"Sekarangggg, Yang Muliaaa~!"

"Sshtt, jangan berteriak, Permaisuri." Yohan sedikit melotot ke arah Lana.

"Yang Mulia, aku tiba-tiba ingin bertanya..."

"Apa itu?"

Lana bungkam sesaat, merangkai kalimat pertanyaan dalam kepala sebelum mengucapkannya. "Bagaimana jika salah satu dari anak dari anak dari anaknya anak kita melahirkan keturunan perempuan?"

Lana's LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang