8. Our Little Girl's Day (part 2)

14.8K 691 2
                                    

Bosan menunggu Adit dan putra-putranya yang tidak kunjung sampai, Selina memutuskan untuk menunggu ke-4 laki-laki kecil dan besar itu di lobi apartemen.

Wanita cantik itu menenteng tas di satu tangan, dan menggendong bayi gemuk Viona di tangan lainnya. Namun, baru saja keluar dari lift, wanita itu sudah melihat pemandangan yang membuat moodnya turun.

Adit, pria yang merupakan calon suaminya sedang "berbincang seru" dengan seorang wanita cantik di lobi apartemen.

"Mas?" panggilnya dengan suara datar sambil berjalan menuju Adit dan anak-anaknya.

Mendengar suara Selina, Adit segera menoleh dan mendapati Selina berjalan kearahnya bersama Viona di pelukannya.

"Yang," panggilnya lembut dan kemudian menyambut wanita yang dicintainya dengan rangkulan di pinggang.

"Kamu cantik banget hari ini," pujinya dengan suara rendah di telinga Selina.

"Adek cantik banget hari ini, kayak princess. Selamat ulangtahun ya sayang!" Ujar Adit kemudian mengambil alih Viona dari Selina.

"Adek cantik banget! Kayak fairy," pekik Rendi antusias. Pria kecil itu mencoba menggapai kaki kecil Viona di gendongan sang papa yang tingginya 189 cm.

"A~ba!" Seru Viona tak kalah bersemangatnya seakan menanggapi pujian Rendi.

"Iya. Vio cantik~ banget!" Tambah Rian dengan mata berbinar.

Radit mengangguk bersemangat, mengiyakan perkataan kedua adiknya. Mini version dari Adit itu menggenggam tangan mungil Viona dan meremasnya pelan.

Melihat "keluarga " beranggotakan 6 orang yang mengabaikannya, Sonia menghentakkan kakinya dengan kesal.

"Hai, kita belum kenalan lho," sela wanita itu dengan suara genit.

Adit memandang dingin orang yang mengganggu saat-saat hangat keluarganya.

"Kenalin, ini istri saya. Kamu bisa bertanya kepada istri saya," jawab Adit datar.

Selina yang diperkenalkan sebagai istri oleh Adit menatap Adit dengan pipi merona.

"Halo, perkenalkan saya Selina. Kamu ada urusan apa sama suami saya? Saya bisa bantu sampaikan," ujar Selina dengan nada suara angkuh, yang membuat Adit tidak tahan untuk tidak mengecup pipinya.

"Mas! Ada anak-anak!" Protes Selina.

"Emangnya kenapa?" Tanya Adit tanpa rasa bersalah.

Radit, Rian, dan Rendi memandang papa mereka dengan heran, tidak yakin apakah ini adalah papa mereka yang biasanya kaku dan tanpa ekspresi.

"Kalau kamu tidak punya urusan dengan kami, kami permisi dulu," ucap Adit dan langsung menggiring "istri" dan anak-anaknya menuju mobil, mengabaikan Sonia yang menghentakkan kakinya karena kesal.

"Ma, adek sama Abang aja boleh?" Tanya Radit pelan saat mereka sudah berada di dalam mobil.

Selina sontak tersenyum saat mendengar panggilan Radit untuknya. Rasanya sangat bahagia dan membuatnya terharu.

"Nih, Abang tanya sama adeknya dulu," jawab Selina dan membalikkan badan Viona untuk menghadap belakang.

"Adek mau duduk sama Abang?" Tanya Radit penuh harap.

"Ung gah~" respon gadis itu sambil mengangguk, tidak jelas apakah gadis itu mengerti. Namun Selina tetap menyerahkan Viona kepada Radit.

Viona yang berpindah tempat duduk sempat bingung sejenak, namun setelah itu bayi mungil itu kembali bersemangat.

"Adek cantik!" Panggil Rendi sambil menggenggam kaki kecil Vio yang dari tadi ingin dipegangnya.

"Adek kayak princess," ujar Rian sambil mencubit pelan pipi Viona.

"Na~na~" seru Viona yang sedang duduk di pangkuan Radit. Gadis kecil itu bersenang-senang bermain dengan para Abang.

Adit dan Selina saling memandang dengan senyum di mata mereka, merasa bahagia karena anak-anak rukun. Adit mengusap pelan kepala Selina sebelum menjalankan mobil menuju tempat ulang tahun Viona.

Tidak berselang lama, mobil Adit sampai di toko kue Vio's Bakery Shop. Setelah turun dari mobil, Adit pun mengambil alih Viona dari Radit.

Mereka berjalan bersama menuju venue yang sudah dihias oleh EO pilihan Adit. Saat mereka sampai, para pekerja sedang melakukan pengecekan terakhir.

Saat melihat dekorasi ruangan, Viona yang berada di gendongan Adit bergerak dengan antusias. Terlihat jelas bahwa gadis kecil itu menyukai dekorasi acara dengan tema princess dan kastil yang dipilih Selina.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi kita duduk di kastilnya ya," ujar Selina lembut.

Beberapa saat kemudian, pengecekan pun selesai dan tamu mulai berdatangan. Tamu undangan hari ini tidaklah banyak. Hanya beberapa costumer tetap toko kue dan beberapa relasi bisnis Selina.

Dekorasi ruangan yang ceria dan mewah memukau para tamu yang hadir. Adit sengaja memesan kastil mini sungguhan dari luar negeri untuk acara penting Viona hari ini. Kasti pink dengan bendera bergambar cupcake itu bahkan bisa dimasuki hingga ditinggali oleh anak-anak. Di sekeliling bangunan, terdapat balon-balon berwarna putih dan boneka beruang yang menambah kesan lucu.

Di setiap sudut ruangan terdapat pohon permen yang bisa dimakan, dan langit-langit ruangan bertebaran balon hidrogen berekor panjang berwarna pink.

Saat acara akan dimulai, Selina meminta Adit dan anak-anaknya berdiri disampingnya dan Viona. Di depan mereka terdapat kue besar berhias kastil cantik dan putri bergaun putih yang merupakan mini versi dari gaun Viona hari ini, dengan 1 lilin di tengahnya.

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang~ juga," lagu ulang tahun yang dinyanyikan bersama sampai dibagian yang paling ditunggu-tunggu.

Viona mengikuti instruksi sang mama untuk menghembuskan udara dari mulutnya. Mulut kecilnya mengerucut dan berusaha beberapa kali hingga lilin kecil di depannya akhirnya padam. Setelah itu, semua tamu undangan bertepuk tangan karena acara inti telah selesai.

Acara pun dilanjutkan dengan penyerahan kado dan berakhir dengan para tamu menikmati sajian makanan yang dibawa menuju ruang makan yang telah dipersiapkan. Makanan untuk acara hari ini dipersiapkan oleh koki hotel bintang lima yang sengaja diundang Adit.

"Selamat ya adek, ini hadiah dari Abang."

"Abang juga siapin hadiah untuk adek. Semoga adek suka ya!"

"Abang juga beliin adek kado yang Abang pilih sendiri. Adek pasti suka!"

Saat semua tamu pergi makan, keluarga beranggotakan 6 orang itu menghabiskan waktu bersama.

Adit menyewa seorang fotografer khusus untuk mengabadikan momen bahagia hari ini.

Sebagai penutup, Adit mengajak keluarganya berfoto di depan kue Vio sebelum kue itu dipotong untuk dimakan oleh mereka sendiri sebagai bagian dari acara ulang tahun pada umumnya.

Pose diarahkan sendiri oleh Adit. Pria itu menggendong Viona di tengah antara dia dan Selina. Sedangkan ketiga putranya berdiri di depan mereka.

Foto berhasil diambil dengan sangat baik. Di depan mereka terdapat kue mewah yang cantik, sedangkan dibelakang mereka berdiri kokoh kastil kecil yang lucu. Wajah keenam orang itu tersenyum cerah. Di foto kedua, Adit dan Selina kompak mencium pipi Viona. Sedangkan di foto ketiga, Adit terlihat berusaha menstabilkan tubuh Viona yang bergerak minta turun karena menanggapi abang-abangnya yang mengajaknya mengobrol, sedangkan Selina tertawa melihat Adit yang kesusahan.

Malam itu, CEO perusahaan terbesar di kota itu merilis sebuah foto di IGnya yang selama ini kosong. Sebuah foto keluarga beranggotakan 6 orang yang saling melihat kamera dengan senyum bahagia di wajah mereka. Di belakang mereka terdapat kastil pink cantik yang kemudian didapati oleh netizen bahwa harga kastil itu setara dengan 3 Lamborghini. Dengan caption foto: My Family at Our Little Girl's Day ❤️













Viona (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang