15. Vio Diganggu!

13.8K 641 12
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

"Adek! Waktunya bangun. Nanti kamu telat sekolah lho!"

Selina membuka pintu kamar putrinya dan masuk ke dalam kamar setelah tidak mendapat sahutan dari si empunya kamar.

Dipandanginya putri kecilnya yang sedang tidur nyenyak di atas kasur. Selina hanya bisa menggelengkan kepalanya sebelum menghampiri putrinya.

"Adek, udah waktunya sekolah lho. Ayo mandi," ujar Selina sambil mengelus rambut putri kesayangannya.

Viona mengerang sebelum membuka mata bulatnya.

"Mama," panggilnya dengan mulut mengerucut.

Selina merasa sangat gemas hingga tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelitiki putrinya.

"Hahaha! Mama! Geli!" Protes gadis kecil berumur 5 tahun itu di tengah tawanya.

Selina juga ikut tertawa. "Kalau mau mama berhenti, mandi sana!" Suruh Selina.

"Okay mama!" Sahut Viona dan berlari masuk ke kamar mandi untuk menghindari tangan jahil mamanya.

Selina tersenyum lembut saat melihat tingkah Viona. Wanita itu kemudian pergi ke walking closet putrinya untuk menyiapkan pakaian yang akan dipakai Viona ke sekolah.

Setelah mandi, Viona memakai seragam berwarna pink dan putih dengan logo naga di kerahnya. Rambut keritingnya dibiarkan tergerai dan ditambahkan aksesoris berupa jepitan rambut buah persik di salah satu sisi kepala. Kaki kecilnya dipakaikan sepatu putih oleh Selina.

Selina mendesah saat melihat putrinya yang sangat cantik dan imut. Setidaknya, setelah 2 hari menemani Vio bersekolah, dia dapat yakin bahwa putrinya adalah siswi yang paling cantik di TK tersebut. Hal ini jugalah yang membuat Selina sangat bersemangat untuk mendandani putrinya setiap pagi.

Setelah selesai berdandan, Selina pun membawa putrinya turun ke meja makan. Di sana mereka disambut oleh papa dan 3 putranya.

"Adek! Ayo sini sama abang!" Seru Rendi yang berlari untuk memeluk adik kecilnya.

"Abang!" Seru gadis kecil yang tengah dipeluk abang ketiganya.

"Udah deh, sini adek sama abang aja," ucap Rian yang kemudian datang dan mengambil alih Viona dari Rendi dengan memanfaatkan tubuh tingginya.

Rendi yang diganggu sang kakak pun cemberut, beda ceritanya dengan Viona yang sudah pasrah karena dibuat seperti gasing oleh abang-abangnya.

Radit yang melihat dari balik meja makan hanya bisa menghela napas dan bangun dari kursinya untuk menyelamatkan adik bungsunya dari terjangan dua badan besar abangnya.

"Udah sini, adek mau makan," potong Radit dan mengambil paksa Viona dan cengkraman Rendi dan Rian.

Viona yang sudah dibebaskan Radit menatap kakak pertamanya itu dengan sedih, gadis itu sedih karena rambutnya yang sudah cantik setelah ditata sang mama malah berubah menjadi bulu singa.

Radit tidak bisa menahan tawa dan buru-buru memberikan adiknya kepada mama agar adiknya bisa rapi kembali.

Setelah rambutnya kembali rapi, Viona duduk di meja makan di samping Radit dan mengabaikan Rian dan Rendi.

Rian dan Rendi yang tau mereka bersalah hanya bisa pasrah akan didiami adik mereka hingga pulang sekolah seperti biasanya.

Adit dan Selina hanya melihat drama anak-anak dengan senyum di bibir mereka, tidak ingin mengganggu mereka.

Viona (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang