Setelah ujian SMA selesai, tibalah hari ujian untuk murid SMP. Hari ini adalah hari pertama Viona mengikuti ujian kenaikan kelas.
"Mama! Papa! Abang!" Seru Viona dari arah tangga.
Selina, Adit, dan para abang sontak menoleh dan mendapati Viona sedang menuruni tangga.
"Adek!" Panggil Radit dan Rian.
"Bang Radit! Bang Rian!" Seru Viona bahagia saat melihat Radit dan Rian yang baru pulang dari Korea tadi malam.
"Adek!" Seru kedua abang yang dipanggil oleh Viona itu.
Radit dan Rian kemudian menghampiri Viona ke tangga. Kedua remaja itu kompak memeluk adik kecil yang sudah 2 bulan tidak mereka temui.
"Abang!" Seru gadis kecil itu saat sudah berada di dalam dekapan abang-abangnya.
"Iya adeknya abang!" Jawab Radit dan Rian.
Radit dan Rian kemudian saling berpandangan. Sebuah senyum terbentuk di bibir mereka seakan memikirkan hal yang sama.
Abang pertama dan kedua Viona itu kemudian melepaskan pelukan mereka, berjongkok, dan menumpuk tangan mereka menjadi seperti tandu.
"Silakan naik tuan putri," ujar Rian.
Viona tersenyum bahagia dan langsung duduk di dudukan yang sudah dibuat oleh kedua abangnya.
Setelah Viona duduk dengan baik, kedua abang itu kemudian berdiri dan membawa putri Hermawan itu pergi ke meja makan.
Viona yang diangkat oleh abang-abangnya, memegang pundak mereka untuk menstabilkan tubuhnya. Gadis itu terus tertawa karena bahagia bermain dengan para abang yang sudah lama tidak dia temui itu.
Selina dan Adit yang melihat ketiga anak mereka bermain dari arah ruang makan tersenyum senang, merasa bahagia karena pagi ini juga dapat dilalui dengan hangat seperti pagi-pagi sebelumnya.
Viona kemudian diantar oleh para abang hingga sampai ke tempat duduk ekslusifnya di meja makan.
"Bang Rendi mana ma?" Tanya Viona saat sudah duduk di kursinya.
"Bang Rendi masih tidur. Katanya mumpung udah selesai ujian," jawab Selina yang sedang membantu Adit menuangkan kopi.
"Terima kasih sayang," ujar Adit dengan senyum lembut di bibirnya yang juga di balas Selina dengan senyum yang sama.
"Pa, hari ini kami ikut antar adek ujian ya?" Pinta Radit.
"Boleh. Terus nanti kalian ikut papa ke perusahaan?" Tanya Adit karena memang Viona selalu berangkat sekolah dengan diantar Adit.
"Gak pa. Kami tunggu adek di sekolah aja," jawab Rian.
"Beneran abang mau nunggu adek?" Tanya Viona bersemangat.
"Iya adek," jawab Radit yang kemudian mengelus rambut adik kecil kesayangannya.
Radit masih tidak percaya bahwa bayi kecil yang saat pertama kali bertemu masih harus digendong kemana-mana, kini sudah menjadi remaja dan dapat melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan mereka.
Sesuai rencana awal, setelah sarapan Radit dan Rian ikut mobil Adit ke sekolah Viona. Di sana kedua abang itu menungggu Viona di kantin hingga seluruh ujian Viona pada hari itu selesai.
***
Setelah ujian selesai, yang paling ditunggu oleh para siswa pastilah libur sekolah. Viona pun demikian, namun bedanya kali ini dia memiliki sesuatu yang sudah lama ingin dia lakukan.
"Ma, pa, bang..adek mau ngomong rencana adek untuk liburan sekolah kali ini," ujar Viona di depan seluruh keluarga saat mereka sedang menghabiskan waktu bersama di ruang keluarga.
Selina, Adit, Radit, Rian, dan Rendi memandang penuh perhatian pada Viona yang berdiri di depan mereka.
"Ehm.. adek mau buat YouTube, boleh?" Tanya Viona malu-malu.
Jawaban yang sangat tidak disangka oleh anggota keluarganya.
"Adek mau buat konten apa?" Tanya Adit penuh perhatian.
"Adek mau cover lagu pa," jawab gadis itu serius.
"Keren banget dek!" Puji Rendi seraya memberikan jempol untuk Viona.
Pujian Rendi membuat Viona bersemangat karena merasa keputusannya didukung oleh keluarganya.
"Boleh ma? Pa?" Tanya Viona kepada kedua orangtuanya.
"Boleh dong!" Jawab Selina yang tersenyum bangga pada putrinya.
"Boleh dong sayang. Itu hal yang positif untuk dilakukan. Nanti papa buat studio khusus untuk kamu di rumah," ujar Adit sambil tersenyum lembut. Seperti Selina, di matanya terpancar rasa bangga pada putrinya yang sudah hebat di usia muda.
"Nanti abang bantuin kamu buat akun YouTube ya!" Tawar Rian yang tersenyum lebar.
Viona mengangguk bersemangat dan kemudian menoleh melihat abang pertamanya yang belum memberikan tanggapannya.
Radit yang dipandang Viona tersenyum lembut. Remaja itu kemudian menarik Viona agar duduk di ruang kosong di sebelahnya.
Radit mengelus rambut lembut Viona sebelum berkata, "Abang setuju banget sama ide adek. Pokoknya abang daftar jadi asisten adek ya!"
Belum sempat Viona menjawab, Rendi sudah menyela.
"Eh kalau adek buka loker abang juga mau daftar. Mau jadi kameramen, gitaris, atau jadi kang pegang payung juga abang ayo!"
Viona mengerucutkan bibirnya ke arah abang ketiganya. "Ih abang! Adek mau jadi YouTuber bukan jadi artis!" Protes gadis itu pada Rendi.
"Lah sama aja dek. Pokoknya abang jadi asisten adek, gak mau tau!" Kekeuh Rendi.
Viona hanya mendengar kedua abang itu bersaing dalam diam. Dia merasa lega karena untungnya Rian tidak ikut-ikutan.
"Ehm dek. Kalau perlu pemain piano kabari abang ya?" Sela Rian tiba-tiba.
"..."
Setelah kata-kata Rian diucapkan, terbitlah beragam saran loker yang lain.
"Dek, abang mau main drum!" Seru Rendi tiba-tiba.
Viona tidak bisa berkata-kata. "Abang gak mau jadi kameramen lagi?" Tanyanya bingung.
"Jadi dong, kan abang multitasking," jawab Rendi bangga.
"Kalau gitu abang jadi bass-nya ya dek?" Tambah Radit yang duduk di sebelah Viona.
Viona cemberut karena para abangnya berlomba-lomba ingin bekerja padanya, gadis itu jadi berpikir apakah dia sekarang bisa disebut bos kecil?
Adit dan Selina hanya menggelengkan kepala mereka saat melihat pertengkaran tidak berujung putra-putranya.
Adit kemudian mengalihkan pandanganya kepada putrinya yang cemberut.
"Jadi adek waktu SD kelas 6 minta ikut les vocal dan gitar karena ini ya?" Tanya Adit lembut.
"Iya pa," jawab Viona.
Karena permintaan itu pulalah semua abangnya jadi ikut les musik, agar dapat bermain bersama Viona saat kapan saja gadis itu mau. Viona mengikuti les vocal dan gitar, Radit bass, Rian Piano, dan Rendi drum. Adit bahkan membangun studio musik khusus di lantai 4.
Setelah pertengkaran tanpa tujuan itu, malamnya Rian langsung membuat akun YouTube untuk Viona. Nama yang dipilih gadis itu untuk akun pertamanya itu adalah "Viona Zara Hermawan".
(Note: baru di-edit readers-nim. Sorry ya yang udah baca duluan tapi kalimatnya masih amburadul ✌️)
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona (END)
Ficțiune adolescențiBagaimana jadinya kehidupan Viona, seorang gadis kecil yang hanya hidup bersama sang mama tiba-tiba punya papa baru dan 3 abang tiri? akankah hidupnya lebih bahagia atau justru makin pelik? Dan bagaimana kehidupan gadis cantik itu ketika cinta datan...