Tentang Jiro ; 15

557 61 6
                                    

15 ; Perhatian Kecil

{Selamat Membaca}

Jangan lupa vote & comment

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Bi Lina dibuat bingung dengan tingkah tuan kecilnya yang tidak berhenti tersenyum sejak bangun tidur. Meski begitu, ia bersyukur setidaknya tuan kecilnya itu bahagia.

"Bi ... kira-kira mama sama papa bakal suka masakan Jiro ga?" tanya Jiro yang sibuk mengocok telur.

"Pasti suka den," jawab Bi Lina. Jiro menyerahkan mangkok telur tadi pada bi Lina untuk dimasak menjadi Scramble egg.

"Jiro siapin nasinya dulu," ujar Jiro. Sejak pagi ia sudah membantu Bi Lina untuk memasak, karena ia ingin memberikan masakannya pada Agha dan Anna. Meski tidak sepenuhnya ia memasak, tapi setidaknya ia ada usaha untuk membantu bi Lina.

"Selesai!" Jiro menatap bangga makanan yang ia hias diatas piring untuk kedua orang tuanya. Ia melirik jam di dinding, sebentar lagi waktunya sarapan.

"Bi, Jiro ganti baju dulu ya ... makasih bibi udah mau bantu Jiro hehe," ucapnya sebelum pergi ke kamarnya.

Bi Lina tersenyum kecil, sudah lama tidak melihat Jiro yang seantusias itu semenjak kepergian sang nenek. Kali ini, entah karena apa Bi Lina seperti melihat Jiro di usia 10 tahun.

"Bi ... tolong buatin smoothie ya," pinta Anna yang sudah keluar dengan penampilan modisnya.

"Loh, udah siap sarapannya? Tumben bi," Anna menarik kursi meja makan dan duduk sambil mengambil minum.

"Oh itu-

Ucapan Bi Lina terpotong saat Agha datang dengan tampilan formalnya, kepala keluarga itu duduk di kursi dekat Anna dan menatap lapar makanan yang tersedia di meja makan.

"Bahan masakan habis bi?" tanya Agha, saat melihat menu sederhana yang tersedia di meja makan.

"Ngga tuan, pagi ini den-

"Enak bi!" Anna menyela ucapan Bi Lina, ia menikmati makanannya dengan senang. Sudah lama sekali ia tidak makan seperti ini, karena biasanya ia harus memakan salad atau smoothie  untuk menjaga berat badannya. Masakan sederhana ini juga mengingatkannya ke masa dimana ketika ia masih sekolah dan hanya bisa memasak telur.

Bi Lina tersenyum senang, apa Nyonya dan tuannya ini akan tetap antusias jika tahu Jiro yang menyiapkan semua ini? Pikir wanita itu.

Sedangkan Agha makan dengan tenang seperti biasa, masakan seperti ini mengingatkannya pada masakan sang ayah- Arga. Karena saat Lidya sibuk, Arga akan memasakkannya telur seperti ini.

"Sebenarnya tuan, nyonya ... masakan ini den Jiro yang_" Bi Lina melirik ke arah Jiro yang memberikan isyarat pada bi Lina untuk diam dengan menempelkan jari telunjuknya di depan bibirnya. 

"Jiro yang apa bi?" tanya Agha.

"_den Jiro yang minta, karena kangen sama tuan besar," sambung bi Lina. Jiro menghela napas kecil mendengarnya. Ia tidak ingin jika kedua orang tuanya tahu, ia akan merusak suasana pagi yang sudah hangat.

Tentang JiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang