{Selamat Membaca}
Jangan lupa vote & comment
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡHari ini, mendadak sang ibu membuat acara makan malam bersama Dila dan Tante Gina.
"Dila 'kan sahabat kamu, wajar dong sekali-kali ajak dia makan malam bareng," itu alasan yang dilontarkan saat Jiro bertanya alasan dibalik makan malam hari ini.
Jiro menghela napasnya saat melihat Anna yang sibuk memilah-milih bahan makanan untuk malam ini. Sedangkan dia bosan menunggu sambil mendorong trolli.
"Oh ya, Dila suka apa? Biar mama masakkin kesukaan dia," tanya Anna dengan mata yang sibuk menelisik area daging.
"Ayam bakar," jawab Jiro.
"Oke," Anna mulai memilih beberapa potong ayam yang terlihat segar.
"Udah?"
Jiro mendorong trolli mengikuti arah kemana Anna pergi. Bahkan wanita itu tidak peduli dengan trolli yang hampir meluap isinya dengan belanjaannya.
"Udah cukup kali ya?" ujar Anna sambil mengetuk dagunya.
"Kayanya trolli ini kalau bisa ngomong pasti ngucap, 'bu tolong bu, saya sudah meluap jangan diisi lagi'," ucap Jiro.
Anna terkekeh, "yaudah iya, ayo kita ke kasir."
•
•Jika Jiro sibuk dengan Anna yang berbelanja, lain halnya dengan Dilaㅡ tamu yang diundang yang kini sibuk berkutat dengan adonan yang sedang dikerjakannya.
Ia akan membuat cookies untuk buah tangan saat bertamu ke rumah Jiro. Meski ia pernah mengunjungi rumah Jiro, tetapi kali ini berbeda. Karena yang mengundang adalah Annaㅡ ibu dari Jiro, tentu ia harus membuat impresi yang baik untuknya.
"Setelah adonan tercampur, baru bentuk cookies sesuai selera," gumam Dila yang sibuk membaca buku resep.
Dila mulai membentuk cookies tersebut ke loyang, lalu mulai memanggangnya di oven.
Setelah menunggu beberapa menit, cookies yang ia buat sudah jadi. Dila meminta Tante Gina untuk mencicipinya, agar lebih meyakinkan.
"Gimana tan?"
Tante Gina mengunyah cookies tersebut dengan wajah serius dan kepala mengangguk kecil.
"Enak ... enak, cocok buat ngopi juga," puji Tante Gina.
Dila tersenyum senang, "oke tan, makasih! Aku mau lanjut lagi bikin."
Tante Gina mengacungkan kedua jempolnya, "semangat!"
•
•
•Jiro membuka pintu dan mempersilahkan Tante Gina dan Dila untuk masuk. Sejenak mata Jiro tidak bisa berpaling dari Dila yang menggunakan dress bermotif bunga dengan cardigan putih dan rambut yang diikat sebagian.
"Ini, aku bikin cookies ini seharian loh," ujar Dila sambil menyerahkan toples berisi cookies.
"Jiro?" panggil Dila saat Jiro tidak menerima pemberiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Jiro
Teen Fiction[ nct lokal ; park jisung] ㅡ SUDAH TAMAT Kehadirannya tidak pernah diharapkan, dia hanya hasil kesalahan dari dua insan yang bertemu. Dia hanya ingin pengakuan dari orang yang berperan menjadi ayah dan ibunya.Dia hanya ingin bahagia dengan orang yan...